Warga Palestina melakukan perlawanan terhadap prajurit Israel. Foto: AFP
Warga Palestina melakukan perlawanan terhadap prajurit Israel. Foto: AFP

Jelang Ramadan Palestina-Israel Adakan Pertemuan Kurangi Ketegangan di Tepi Barat

Medcom • 16 Maret 2023 15:58
Sharm al-Sheikh: Pejabat Israel dan Palestina akan bertemu di Sharm al-Sheikh di Mesir menjelang Ramadan, tepatnya pada pertengahan pekan depan. Pertemuan tersebut merupakan upaya regional untuk mencoba menenangkan ketegangan di Tepi Barat.
 
Pertemuan semacam itu pertama kali terjadi pada 26 Februari di Aqaba, Yordania.
 
Pertemuan Aqaba diadakan atas inisiatif pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan di bawah naungan Raja Yordania Abdullah. Pertemuan tersebut dihadiri perwakilan dari Israel, Otoritas Palestina, Amerika Serikat, Mesir dan Yordania.

KTT itu diakhiri dengan kesepakatan untuk membentuk komite keamanan bersama untuk memeriksa pembaruan kerja sama keamanan Israel-Palestina dan untuk membentuk komite sipil untuk memajukan langkah-langkah ekonomi yang membangun kepercayaan. Para peserta sepakat untuk mengadakan KTT lain di Mesir.
 
Israel juga sepakat untuk tidak memajukan langkah lebih lanjut pada perluasan permukiman. Tetapi kemudian, setelah pembunuhan di desa Huwara di Tepi Barat Palestina terhadap dua warga Israel, pihak berwenang Israel membalikkan keputusan itu.
 
Israel malah berkomitmen untuk tidak mengumumkan langkah-langkah baru dalam empat bulan mendatang. Dengan kata lain, pemerintah bermaksud untuk melanjutkan legalisasi sembilan pos terdepan Tepi Barat dan memajukan pembangunan sekitar 10.000 unit rumah di permukiman yang ada.
 
Pertemuan Sharm al-Sheikh diperkirakan dihadiri oleh peserta yang sama dengan Aqaba. Di antaranya Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Israel Ronen Levy, penasihat keamanan nasional Tzachi Hanegbi, kepala Shin Bet Ronen Bar dan Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah, Rassan Alian.
 
Delegasi Palestina di Aqaba dipimpin oleh kepala intelijen Palestina Majed Faraj. Koordinator Dewan Keamanan Nasional AS untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Brett McGurk juga berpartisipasi, serta pejabat senior keamanan Yordania dan Mesir.
 
Wakil Biro Politik Hamas Saleh al-Arouri mengatakan, "Upaya Israel untuk menggunakan bulan Ramadhan sebagai pemicu untuk menerapkan kebijakan yang akan mengubah status quo dan membagi waktu sholat di Masjid Al-Aqsa akan menyebabkan reaksi marah dari rakyat Palestina."
 
"Proses diplomatik mengenai Tepi Barat sudah berakhir. Hari-hari mendatang akan penuh dengan acara,” Pejabat senior Hamas Marwan Issa memperingatkan, seperti dikutip Haaretz, Kamis 16 Maret 2023.
 
Masalah paling rumit yang diperkirakan akan dibahas di KTT adalah kompleks Temple Mount / Haram al-Sharif, yang dianggap sebagai titik paling fluktuatif di wilayah tersebut. Tahun ini, bulan Ramadhan bertepatan dengan hari libur Paskah Yahudi, yang akan dirayakan pada minggu kedua bulan April.
 
Warga Yordania dan Palestina khawatir bahwa aktivis ekstrem-kanan, bahkan mungkin Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, akan naik ke lokasi itu selama Paskah, menghasilkan gesekan.
 
Di pihak Israel, badan-badan keamanan khawatir atas peningkatan militan yang menyiapkan alat peledak, seperti yang terjadi selama intifada kedua pada 2000-2005. Pada Senin, sebuah alat peledak meledak di dekat sebuah mobil di utara Israel, tidak jauh dari kota Jenin di Tepi Barat, melukai pengemudi secara serius. Israel menganggap insiden itu sebagai insiden yang sangat serius, mencurigai ledakan itu adalah tindakan teror. (Vania Augustine Dilia)
 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan