Asap tebal di Gaza akibat serangan Israel yang menyasar Hamas. Foto: AFP
Asap tebal di Gaza akibat serangan Israel yang menyasar Hamas. Foto: AFP

Israel Tingkatkan Serangan Darat, Hamas Sebut Pertempuran Sengit di Gaza

Fajar Nugraha • 30 Oktober 2023 15:44
Gaza: Hamas mengatakan mereka terlibat dalam “pertempuran sengit” dengan pasukan Israel pada Minggu di wilayah utara Gaza. Para penduduk yang terkepung kembali diminta untuk menyelamatkan diri.
 
Setelah berminggu-minggu melakukan serangan udara yang ganas, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengumumkan “tahap” baru dalam apa yang ia peringatkan akan menjadi perang yang “panjang dan sulit”.
 
Militer Israel merilis serangkaian gambar pada Minggu malam yang dimaksudkan untuk menunjukkan tank, pengangkut personel lapis baja, artileri, dan pasukan infanteri yang membawa peralatan yang beroperasi di dalam wilayah Palestina.

Hamas mengatakan, Brigade Ezzedine al-Qassam sudah "terlibat dalam pertempuran sengit melawan pasukan pendudukan yang menyerang".
 
Pasukan Pertahanan Israel mengklaim telah menyerang lebih dari "450 sasaran teror, termasuk pusat komando operasional, pos pengamatan, dan pos peluncuran rudal anti-tank".
 
Militer juga mengatakan sersan Yinon Fleishman, 31 tahun, seorang tentara cadangan, tewas di Israel utara ketika tanknya terbalik.
 
Karena kekhawatiran akan terjadinya perang perkotaan yang sengit, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan kepada warga sipil Palestina untuk pergi ke selatan "ke daerah yang lebih aman".
 
“Kami secara bertahap memperluas aktivitas darat dan cakupan pasukan kami di Jalur Gaza,” kata Hagari, seperti dikutip AFP, Senin 30 Oktober 2023.
 
Sekarang sudah lebih dari tiga minggu sejak orang-orang bersenjata Hamas melancarkan gelombang serangan berdarah lintas batas terhadap rumah-rumah, komunitas, peternakan dan pos-pos keamanan di Israel.
 
Diperkirakan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dan 239 orang disandera, menurut penghitungan terbaru Israel.
 
Berduka dan marah, Israel bersumpah untuk membebaskan para sandera, melacak mereka yang bertanggung jawab dan “membasmi” Hamas, sebuah gerakan Islam Palestina yang telah memerintah Gaza sejak 2007.
 
Namun ada kekhawatiran internasional yang berkembang mengenai dampak kampanye Israel terhadap 2,4 juta penduduk Gaza.
 
Wilayah ini dikepung, sehingga orang-orang tidak dapat keluar dan hanya sedikit bantuan kemanusiaan yang diperbolehkan masuk.
 
Sementara itu, Israel telah melakukan salah satu kampanye pengeboman paling intens dalam beberapa tahun terakhir.
 
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan lebih dari 8.000 orang, sebagian besar warga sipil, tewas, banyak dari mereka adalah anak-anak.

Makanan, air, obat-obatan

Di dalam labirin jalan-jalan, puing-puing, dan bangunan-bangunan yang hancur di Gaza, rasa panik, ketakutan, dan keputusasaan semakin meningkat.
 
Ibrahim Shandoughli, 53 tahun dari Jabaliya di Gaza utara, bertanya mengapa dia pergi ke selatan ketika daerah itu juga sedang dibom.
 
“Anda ingin kami mengungsi ke mana? Semua daerah berbahaya,” katanya.
 
Etidal al-Masri termasuk di antara mereka yang pindah ke selatan.
 
Namun bahkan di kota perbatasan Rafah, dia masih kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok di tengah kekurangan makanan, air dan obat-obatan.
 
'Warga Gaza sekarang harus mengantri untuk mendapatkan roti, toilet, dan bahkan untuk tidur,” ucap al-Masri.
 
Pada hari Minggu, keputusasaan tampaknya memuncak.
 
PBB melaporkan bahwa "ribuan orang" telah menggeledah gudang-gudangnya untuk mencari makanan kaleng, tepung, minyak, dan perlengkapan kebersihan.
 
PBB juga melaporkan bahwa 33 truk yang membawa air, makanan dan pasokan medis telah memasuki Gaza dari Mesir pada tanggal 29 Oktober.
 
Ini adalah salah satu pengiriman terbesar hingga saat ini, namun masih jauh dari kebutuhan 100 truk per hari yang menurut kelompok bantuan diperlukan.
 
Ketua Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Karim Khan memperingatkan Israel pada hari Minggu bahwa mencegah akses terhadap bantuan kemanusiaan bisa menjadi sebuah “kejahatan”.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan