Seorang pria berbicara dengan petugas UNRWA di Khan Younis, Gaza, 25 Oktober 2023. (Mahmud HAMS / AFP)
Seorang pria berbicara dengan petugas UNRWA di Khan Younis, Gaza, 25 Oktober 2023. (Mahmud HAMS / AFP)

Putus Asa, Ribuan Warga Gaza Ambil Barang Kebutuhan di Gudang UNRWA

Marcheilla Ariesta • 30 Oktober 2023 13:21
Gaza: Ribuan warga di Jalur Gaza masuk ke gudang PBB pada Minggu, 29 Oktober 2023. Mereka mengambil tepung dan barang-barang penting lainnya.
 
Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) mengatakan, ini sebagai tanda bahwa mereka telah mencapai “titik puncaknya."
 
Salah satu gudang, yang terletak di Deir al-Balah di Gaza tengah, adalah tempat UNRWA menyimpan pasokan yang dikirim oleh konvoi kemanusiaan yang menyeberang ke Gaza dari Mesir.

Rekaman dari Khan Younis di Gaza selatan menunjukkan para pria membawa kotak-kotak dan tas-tas besar keluar dari gudang, mengangkatnya ke bahu atau memuatnya ke sepeda.
 
“Ini adalah tanda yang mengkhawatirkan bahwa ketertiban sipil mulai rusak setelah tiga minggu perang dan pengepungan ketat di Gaza,” kata Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) dalam sebuah pernyataan, dilansir dari AsiaOne, Senin, 30 Oktober 2023.

Perang Israel-Hamas

Direktur Komunikasi UNRWA Juliette Touma mengatakan, pemandangan di gudang dan pusat distribusi menunjukkan keputusasaan masyarakat.
 
“Ini merupakan indikasi bahwa masyarakat di Gaza telah mencapai titik puncaknya,” katanya.
 
“Tingkat frustrasi dan keputusasaan sangat tinggi, dan orang-orang berada pada titik terendah dalam hal kesabaran, kemampuan mereka untuk mengambil lebih banyak,” imbuhnya.
 
Pasokan bantuan ke Gaza terhenti sejak Israel mulai membombardir daerah kantong Palestina yang berpenduduk padat sebagai tanggapan terhadap serangan mematikan oleh kelompok pejuang Hamas pada 7 Oktober.
 
Touma mengatakan, UNRWA terpaksa mengurangi skala operasi kemanusiaannya di daerah kantong padat penduduk karena tidak dapat mendistribusikan bahan bakar ke beberapa fasilitas medis. Dia menambahkan, UNRWA belum menerima pasokan tambahan apa pun pada hari Minggu.

Kebutuhan Kemanusiaan di Gaza

“Persediaan tersebut sangat, sangat sedikit dan tidak sesuai dengan besarnya kebutuhan di lapangan,” katanya.
 
“Kami meminta pasokan kemanusiaan yang standar dan teratur, termasuk bahan bakar, dan peningkatan jumlah truk dalam konvoi ini,” lanjut dia.
 
UNRWA mengatakan, kemampuannya untuk membantu masyarakat di Gaza melemah akibat serangan udara yang menewaskan puluhan stafnya dan membatasi pergerakan pasokan.
 
“Sebanyak 59 rekan di UNRWA tewas selama perang,” kata Touma.
 
“Ini hanya jumlah yang dapat diverifikasi dan dikonfirmasi oleh UNRWA. Sayangnya, jumlah rekan kerja yang terbunuh sebenarnya bisa lebih banyak lagi. Kami juga mendapat laporan mengenai orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan,” lanjut dia.
 
Bahkan sebelum konflik terjadi, organisasi tersebut telah mengatakan bahwa operasinya terancam karena kurangnya dana.
 
Didirikan pada 1949 setelah perang Arab-Israel pertama, UNRWA menyediakan layanan publik termasuk sekolah, layanan kesehatan dan bantuan kemanusiaan di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Suriah dan Lebanon.
 
Baca juga:  Sah! Majelis Umum PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata Kemanusiaan di Gaza
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan