Gaza: Israel telah setuju untuk menunda invasi ke Gaza atas permintaan Amerika Serikat (AS) sampai lebih banyak pasukan Amerika dikerahkan ke wilayah tersebut.
AS mengatakan, tak lama setelah konflik yang sedang berlangsung dimulai, mereka akan mengerahkan 2.000 marinir ke Timur Tengah bersama dua kapal induk untuk mendukung Negara Yahudi itu.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada akhir pekan mengatakan ia menempatkan pasukan tambahan berdasarkan perintah persiapan penempatan setelah sebelumnya menempatkan 2.000 tentara dalam kondisi kesiapan yang tinggi.
“Para pejabat Amerika mengatakan negaranya telah menyarankan Israel untuk menunda rencana invasi darat ke Gaza,” menurut the New York Times, Senin 23 Oktober 2023.
Mengutip beberapa pejabat, the New York Times mengatakan pada Minggu bahwa saran tersebut dibuat untuk memberikan kesempatan bagi lebih banyak orang yang ditahan di Gaza untuk dibebaskan dan agar bantuan penyelamat jiwa dapat memasuki wilayah kantong yang terkepung.
Israel telah memberlakukan "pengepungan penuh" terhadap Gaza selama lebih dari dua minggu, memotong pasokan makanan, air, bahan bakar dan listrik kepada 2,3 juta warga Palestina yang tinggal di sana. Kelompok hak asasi manusia mengkritik tindakan tersebut sebagai bentuk hukuman kolektif yang mungkin merupakan kejahatan perang.
Sebanyak 34 truk bantuan memasuki Gaza selama akhir pekan, yang jumlahnya kurang dari satu persen dari kebutuhan bantuan, menurut pejabat Palestina.
Sementara itu, pembebasan dua wanita Amerika oleh Hamas dari tahanan mereka pekan lalu telah meningkatkan harapan bahwa lebih banyak orang asing dapat segera dibebaskan.
Hamas mengatakan, pihaknya bermaksud membebaskan semua warga non-Israel yang ditahan tanpa syarat apa pun. Namun, mereka berpendapat bahwa pengeboman intensif Israel di Gaza menghambat proses tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di