Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, yang merupakan salah satu orang pertama yang mencurigai jenis Omicron, Dr Angeliqu Coetzee, menyebutkan bahwa pasien dengan varian ini menunjukkan gejala berbeda dari varian Delta.
Gejala varian Omicron
Dr Coetzee mengatakan bahwa gejala Omicron cenderung ringan. Pasiennya mengalami kelelahan ekstrem, nyeri otot ringan, tenggorokan gatal, dan batuk kering."Gejalanya sangat, sangat ringan, tanpa ada pasien yang menjalani operasi karena infeksi sejauh ini," ucap Dr Coetzee dilansir dari Mirror, Selasa, 30 November 2021.
Ia menambahkan, sebagian besar pasien varian Omicron menjalani isolasi mandiri di rumah.

Vaksinasi covid-19 penting untuk mengurangi risiko gejala berat varian Omicron. Ilustrasi/Medcom.id
Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa infeksi yang dilaporkan pasien dengan varian Omicron awalnya adalah mahasiswa yang menunjukkan penyakit ringan. WHO juga menilai bahwa tingkat keparahan varian tidak akan jelas sampai berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu dari sekarang.
Pentingnya vaksinasi covid-19 untuk antisipasi varian Omicron
Meskipun kasus varian Omicron belum parah, Dr Coetzee memperingatkan bahwa kelompok lanjut usia dan belum vaksinasi covid-19 perlu mendapat perhatian."Jika mereka tidak divaksinasi, kita akan melihat banyak orang dengan bentuk penyakit yang parah," lanjut dia.
Baca: Tangkal Varian Omicron, CDC Serukan Semua Orang Dewasa Terima Booster
WHO: varian Omicron kemungkinan cepat menyebar
WHO menduga varian Omicron kemungkinan akan menyebar secara internasional. Mereka memprediksi varian terbaru covid-19 ini dapat menimbulkan risiko global 'sangat tinggi'.WHO menduga, lonjakan covid-19 bisa memiliki konsekuensi parah di beberapa daerah. Mereka menyarankan 194 negara anggota PBB untuk mempercepat vaksinasi kelompok prioritas tinggi.
"Omicron memiliki jumlah mutasi lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, beberapa di antaranya mengkhawatirkan dampak potensialnya pada lintasan pandemi," kata WHO, dikutip dari Channel News Asia, Senin, 29 November 2021.
"Risiko global secara keseluruhan terkait dengan varian baru yang menjadi perhatian Omicron dinilai sangat tinggi," imbuh mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News