Pernyataan itu mengatakan 30 orang sedang diselidiki karena berbagi posting menggunakan tagar ‘olmus’ dalam bahasa Turki - yang secara kasar diterjemahkan sebagai "dikatakan sudah mati".
Mereka menghadapi proses hukum karena dilaporkan berbagi “disinformasi dan konten manipulatif” serta menghina Erdogan.
“Sebanyak 30 orang telah diidentifikasi dan proses hukum yang diperlukan telah dimulai terhadap mereka," kata polisi, seperti dikutip The National, Kamis 4 November 2021.
Secara terpisah, pengacara Erdogan mengajukan pengaduan ke kantor kepala kejaksaan Ankara yang meminta agar para pelanggar diselidiki atas tuduhan menghina presiden. Jika dinyatakan bersalah, kejahatan ini bisa menyebabkan mereka dihukum penjara.
Perkembangan itu terjadi di tengah meningkatnya spekulasi mengenai kesehatan presiden berusia 67 tahun itu, yang dalam sebuah video baru-baru ini tampaknya mengalami kesulitan berdiri.
Selama pesan liburan di Juli, presiden tampak tidak sehat sementara pidatonya terkadang terdengar tidak jelas.
Dalam upaya untuk menghilangkan desas-desus tentang kesehatan Erdogan, para pembantu presiden pada Rabu memposting video di Twitter tentang dia berjalan lebih kuat setelah perjalanan pesawat dari Istanbul ke Ankara.
Bulan lalu, direktorat komunikasi merilis sebuah video yang menunjukkan Erdogan bermain bola basket untuk menghancurkan desas-desus bahwa dia mungkin sakit.
“Saya telah menghabiskan kehidupan politik saya berjuang melawan Erdogan. Satu-satunya harapan saya adalah Erdogan bugar dan sehat pada pemilihan (berikutnya) dan bahwa dia bertanggung jawab kepada orang-orang di kotak suara,” bunyi tweet legislator oposisi Aykut Erdogdu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News