"Ada laporan munculnya gas beracun usai ledakan. Semua warga AS di area terdampak sebaiknya tetap berada di dalam ruangan atau menggunakan masker jika memang tersedia," ujar Kedubes AS di Beirut, dikutip dari laman Guardian, Rabu 5 Agustus 2020.
"Kami juga meminta warga AS di area terdampak untuk menghubungi keluarga masing-masing, atau memperbarui status terkini di media sosial," sambungnya.
Kedubes AS di Beirut meminta semua warga Negeri Paman Sam di lokasi untuk mengikuti arahan otoritas setempat. Bagi warga AS yang berada di luar lokasi ledakan, diimbau untuk tidak mendekati area sekitar Pelabuhan Beirut.
Ledakan dahsyat dari sebuah gudang di dekat Pelabuhan Beirut telah menewaskan 78 orang dan melukai sekitar 4.000 lainnya.
Kepala Keamanan Umum Lebanon Abbas Ibrahim mengatakan ledakan tersebut berasal dari 2.700 ton amonium nitrat. Barang tersebut disimpan di pelabuhan Beirut sebelum dikirim ke Afrika.
Otoritas Lebanon berjanji akan memberi hukuman paling berat ke pihak yang bertanggung jawab. Lebanon telah menghubungi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk meminta bantuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News