"Seorang anggota Garda Revolusi meninggal dalam beberapa hari terakhir dalam sebuah kecelakaan di rumahnya," kata kantor berita resmi IRNA, mengutip apa yang disebutnya sebagai sumber informasi, seperti dikutip AFP, Jumat 3 Juni 2022.
Mereka menolak ‘tuduhan’ oleh media oposisi bahwa Kolonel Ali Esmailzadeh, seorang komandan unit operasi eksternal Garda, Pasukan Quds, telah tewas dalam beberapa hari terakhir di Karaj, sebelah barat Teheran.
Bantahan itu muncul beberapa hari setelah Korps Garda Revolusi Iran menuduh Israel menembak mati Kolonel Sayyad Khodai pada 22 Mei.
Iran pada Senin bersumpah untuk membalas kematian Khodai, 50, yang ditembak mati oleh penyerang dengan sepeda motor di luar rumahnya di timur ibu kota Iran.
Itu adalah pembunuhan paling terkenal di Iran sejak pembunuhan November 2020 terhadap ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakhrizadeh - sebuah tindakan yang juga disalahkan oleh republik Islam itu pada musuh bebuyutannya, Israel.
IRNA mengatakan penyelidikan telah dibuka untuk kematian terbaru, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Kantor berita Tasnim mengatakan "Ali Esmailzadeh meninggal setelah jatuh dari teras rumahnya, yang tidak memiliki perlindungan yang memadai”, tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang identitasnya.
Garda Revolusi Iran adalah pasukan yang dianggap elite. Namun mereka ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat (AS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id