Pasukan Houthi dengan bendera Palestina. (Mohammed Huwais/AFP)
Pasukan Houthi dengan bendera Palestina. (Mohammed Huwais/AFP)

Kenapa Sulit untuk Hancurkan Houthi di Yaman? Ini 4 Alasannya

Riza Aslam Khaeron • 23 Desember 2024 14:59
Jakarta: Pada 22 Desember 2024, perhatian dunia kembali tertuju pada Houthi di Yaman. Konflik ini menjadi sorotan setelah serangan rudal Houthi pada 21 Desember menghantam Tel Aviv, melukai 16 orang.
 
Serangan ini mencerminkan kemampuan Houthi untuk tetap bertahan meskipun menghadapi tekanan internasional yang masif. Berikut adalah alasan utama mengapa Houthi begitu sulit dihancurkan:
 

1. Pengalaman Panjang dalam Perang Gerilya

Houthi, yang juga dikenal dengan nama politik Ansar Allah, memiliki pengalaman panjang dalam perang gerilya. Sebelum konflik besar yang dimulai pada 2015, mereka telah berperang melawan pemerintah pusat Yaman dalam enam konflik berbeda dari tahun 2004 hingga 2010.
 
Pengalaman ini membuat mereka terbiasa menghadapi serangan udara dan memanfaatkan taktik perang gerilya yang efektif.

Selain itu, blokade selama perang memungkinkan mereka mengembangkan jaringan penyelundupan senjata dan kemampuan produksi senjata domestik.
 
Dengan sumber daya ini, Houthi mampu mempertahankan kemampuan militernya meskipun menghadapi serangan udara bertubi-tubi.
 

2. Kontrol Wilayah yang Luas

Houthi menguasai sebagian besar wilayah Yaman, termasuk ibu kota Sana'a, yang menjadi rumah bagi sekitar 70% populasi negara itu.
 
Dalam wilayah yang mereka kontrol, Houthi menerapkan sistem pengawasan ketat dan represif untuk menjaga kendali. Sistem ini mencakup penghilangan paksa, pembunuhan di luar hukum, dan penggunaan anak sebagai tentara.
 
Namun, ironisnya, meskipun mereka tidak populer di kalangan masyarakat, tekanan internasional terhadap mereka sering kali memberikan kelompok ini "legitimasi semu."
 
Misalnya, serangan udara oleh Amerika Serikat dan sekutunya sering kali digunakan oleh Houthi untuk merekrut lebih banyak anggota dengan dalih melawan "agresi Barat."
 

3. Pengaruh Regional dan Dukungan Iran

Meskipun tidak sepenuhnya bergantung pada Iran, Houthi mendapat dukungan logistik dan politik dari negara tersebut. Dukungan ini membantu mereka tetap bertahan meskipun menghadapi tekanan besar.
 
Sejak 2010, Iran telah memberikan bantuan senjata canggih dan pelatihan militer melalui penasihat mereka. Dukungan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan militer Houthi, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai aktor utama dalam poros perlawanan Iran.
 
Iran menjadi penyokong utama teknologi rudal dan drone yang digunakan oleh Houthi. Misalnya, pada awal 2024, pasukan AS berhasil menggagalkan pengiriman drone dan rudal anti-tank dari Iran ke Houthi.
 
Dukungan ini juga memperkuat kemampuan Houthi untuk mengancam keamanan laut di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab, jalur strategis bagi perdagangan dunia.
 

4. Tantangan Operasional Bagi Lawan

Houthi memanfaatkan kondisi geografis Yaman yang kompleks, termasuk pegunungan yang sulit diakses, untuk memperkuat posisi pertahanan mereka.
 
Selain itu, mereka memiliki dukungan dari sebagian komunitas lokal yang melihat mereka sebagai pelindung melawan intervensi asing. Kombinasi ini membuat Houthi mampu bertahan meskipun menghadapi tekanan militer yang intens.
 
Upaya militer untuk menghancurkan Houthi sering kali menghadapi kendala besar. Produksi senjata mereka tersebar di berbagai lokasi, sehingga sulit untuk ditargetkan secara efektif.
 
Selain itu, senjata Houthi, termasuk rudal balistik dan drone, sering kali diluncurkan dari lokasi yang tidak terdeteksi, membuat upaya untuk menetralkan ancaman menjadi lebih rumit.
 
Houthi tetap sulit dihancurkan karena kombinasi pengalaman militer yang panjang, kontrol wilayah yang luas, dukungan lokal, dan bantuan teknologi dari Iran. Serangan militer jarak jauh saja tidak cukup.
 
Ada kemungkinan bahwa bagi Israel, AS, dan sekutu-sekutunya, untuk menghancurkan Houthi dibutuhkan invasi darat ke Yaman.
 
Baca Juga:
Rudal dari Yaman Hantam Tel Aviv, Netanyahu Bertekad Lawan Houthi
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan