Insiden peludahan yang dilakukan kelompok Yahudi Ortodoks ke umat Kristen di Yerusalem. Foto: Israel Police/CNN
Insiden peludahan yang dilakukan kelompok Yahudi Ortodoks ke umat Kristen di Yerusalem. Foto: Israel Police/CNN

Lima Warga Yahudi Ludahi Umat Kristen, Polisi Israel Lakukan Penangkapan

Fajar Nugraha • 05 Oktober 2023 15:10
Yerusalem: Polisi Israel menangkap lima orang yang dicurigai meludahi umat Kristen atau gereja di Kota Tua Yerusalem. Kejadian itu memicu keributan sehari sebelumnya karena warga Yahudi Ortodoks meludahi para peziarah Kristen.
 
“Empat tersangka ditangkap karena insiden pada Rabu 4 Oktober 2023, dan satu lagi ditangkap karena insiden awal pekan ini. Mereka yang ditangkap termasuk empat orang dewasa dan satu orang masih di bawah umur,” ujar pihak Kepolisian Israel, seperti dikutip CNN, Kamis 5 Oktober 2023.
 
Salah satu orang ditangkap atas tuduhan penyerangan, dan empat lainnya ditangkap karena dicurigai melakukan tindakan tidak tertib yang melanggar hukum, kata Polisi Israel kepada CNN.

“Pelaku yang dituduh melakukan penyerangan meludahi seseorang. Sementara yang lainnya meludah ke arah peziarah,” kata polisi untuk menjelaskan tuduhan yang berbeda.
 
“Salah satu penangkapan tersebut terkait dengan video viral pada Senin yang menunjukkan orang Yahudi ultra-Ortodoks meludahi peziarah Kristen yang membawa salib keluar dari Gereja Flagellation di Kota Tua,” tegas pihak polisi.
 
Pastor Matteo, seorang pendeta di Kota Tua mengatakan kepada CNN pada Rabu bahwa terkadang ada 10 insiden meludah dalam sehari di dekat biaranya di sepanjang Via Dolorosa. Ini merupakan jalan yang diyakini umat Kristiani sebagai tempat Yesus berjalan menuju penyalibannya, dan orang-orang menyebutnya ‘tempat yang tidak murni’.
 
Pendeta tersebut mengatakan bahwa kejadian seperti itu bukanlah sebuah masalah baginya, namun bagi para penjilat, “Karena ketika seseorang tumbuh dengan kebencian dan meremehkan orang lain sungguh sangat menyedihkan bagi mereka.”
 
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan pada Selasa “mengecam keras segala upaya yang merugikan jamaah.”
 
“Israel berkomitmen penuh untuk menjaga hak suci kebebasan beribadah dan ziarah ke tempat-tempat suci semua agama,” ucap Netanyahu, seraya berjanji akan mengambil langkah-langkah mendesak untuk melawan tindakan tersebut. Perilaku ofensif terhadap jamaah adalah sebuah penodaan dan tidak dapat diterima.”
 
Pada Rabu, Polisi Israel mengumumkan pembentukan tim investigasi khusus, perluasan operasi terbuka dan rahasia, dan pertimbangan untuk mengenakan denda.
 
Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina mengatakan meludah adalah bagian dari masalah yang lebih luas yang mengarah pada kekerasan fisik.
 
“Praktik meludahi orang non-Yahudi mencerminkan penyebaran ekstremisme di masyarakat Israel, terutama di kalangan pemukim ekstremis. Ini merupakan ekspresi dari sikap yang dimulai dengan meludah lalu berubah menjadi pemukulan dan pembunuhan,” ucap Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan Rabu.
 
Komandan Distrik Polisi Yerusalem, Doron Turgeman, mengatakan polisi tidak akan mentolerir “ekspresi kebencian terhadap siapa pun, Yahudi, Muslim, atau Kristen di Kota Tua dan di mana pun di Yerusalem.”
 
Mengacu pada “ludahan yang dilakukan oleh ekstremis,” Turgeman berkata: “Mereka yang terlibat dalam tindakan seperti itu mempunyai masalah serius, terutama dalam pendidikan, pandangan dunia, dan rasa hormat terhadap orang lain.”
 
Dia mengatakan bahwa sebagian besar orang yang meludah adalah anak-anak dan menyerukan “keterlibatan yang signifikan dan segera dari otoritas pendidikan, agama, dan orang tua (untuk) memperjelas bahwa tindakan tersebut dilarang, tidak dapat diterima, dan memalukan.”
 
Pada Selasa, Kepala Rabi Ashkenazi Israel David Lau mengutuk keras “kerusakan terhadap siapa pun dan pemimpin agama mana pun. Fenomena tidak bermoral ini jelas tidak ada hubungannya dengan hukum Yahudi.”

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan