Sejumlah truk terlihat menanti instruksi dalam perjalanan menuju titik penyeberangan Rafah untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, 16 Oktober 2023. (Khaled DESOUKI / AFP)
Sejumlah truk terlihat menanti instruksi dalam perjalanan menuju titik penyeberangan Rafah untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, 16 Oktober 2023. (Khaled DESOUKI / AFP)

Mesir, AS dan Israel Sepakati Gencatan Senjata di Gaza Selatan

Willy Haryono • 16 Oktober 2023 14:48
Kairo: Mesir, Amerika Serikat (AS) dan Israel menyetujui penerapan gencatan senjata di Jalur Gaza selatan mulai pukul 06.00 pagi GMT bertepatan dengan pembukaan kembali titik perbatasan Rafah, kata dua sumber keamanan Mesir pada hari Senin, 16 Oktober 2023.
 
Kedua sumber tersebut mengatakan gencatan senjata akan berlangsung selama beberapa jam, namun mereka tidak mengetahui durasi pastinya. Mereka juga mengatakan ketiga negara telah sepakat bahwa Rafah akan dibuka hingga pukul 14.00 GMT pada hari Senin selama satu hari.
 
Rafah, yang berada di perbatasan antara Semenanjung Sinai Mesir dan Gaza yang dikuasai kelompok pejuang Hamas, adalah satu-satunya penyeberangan ke wilayah yang tidak dikuasai Israel.

Mengutip dari laman Shine, sumber keamanan dan sumber LSM di Al-Arish mengatakan truk bantuan masih menunggu di sana setelah pukul 06.00 pagi GMT. Sejumlah truk terlihat menunggu izin untuk melakukan perjalanan ke Rafah, yang bisa memakan waktu hingga beberapa jam.
 
Mesir mengatakan bahwa penyeberangan Rafah akan tetap dibuka dari sisi Mesir dalam beberapa hari terakhir, namun tidak dapat dioperasikan karena pengeboman Israel di sisi Palestina.
 
Bantuan yang datang dari beberapa negara dan organisasi terhenti di al-Arish Mesir menunggu kesepakatan mengenai pengiriman pasokan dan evakuasi warga asing dari Gaza, yang menurut Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah dicapai setelah kunjungan ke Kairo.
 
Saat dimintai konfirmasi, militer Israel belum memberikan komentar seputar kesepakatan dengan Mesir dan AS.
 
Salama Marouf, kepala kantor media pemerintah Hamas, mengatakan bahwa mereka belum menerima konfirmasi dari pihak Mesir tentang niat untuk membuka penyeberangan Rafah.
 
Kedutaan Besar AS di Israel mengatakan situasi di Rafah akan "tidak menentu dan tidak dapat diprediksi dan tidak jelas apakah, atau untuk berapa lama, para warga akan diizinkan untuk transit di penyeberangan tersebut."
 
Dikatakan bahwa warga yang merasa cukup aman untuk menyeberangi Rafah dapat bergerak menuju titik tersebut.
 
Baca juga:  Invasi Darat Belum Dimulai, Israel Sebut Warga Gaza Masih Bisa Mengungsi
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan