"Tim Bulan Sabit Merah Libya menemukan 28 jasad imigran dan tiga penyintas di dua lokasi berbeda di pantai Al-Alous," tutur seorang sumber, dikutip dari euronews, Senin, 27 Desember 2021.
Bulan Sabit Merah Libya mengaku menemukan puluhan jasad itu pada Sabtu malam di dua lokasi berbeda di kota tepi pantai Khoms, sekitar 90 kilometer dari ibu kota Tripoli.
Kementerian Dalam Negeri Libya meyakini jasad para imigran gelap itu berasal dari kelompok 60 individu yang dinyatakan hilang di tengah laut. Kondisi jasad para imigran sudah sangat memprihatinkan, mengindikasikan tenggelamnya kapal mereka sudah terjadi beberapa hari lalu.
Otoritas Libya meyakini jumlah jasad yang ditemukan bisa saja bertambah dalam waktu dekat.
"Ruang pendingin di rumah sakit Khoms dapat menangani jasad baru, tapi sulit jika kondisinya sudah begitu membusuk," kata Osama Jumaa Al-Saket, Direktur Jenderal Rumah Sakit Khoms.
"Semoga jasad-jasad ini bisa ditangani tim koroner besok," sambungnya.
Serangkaian foto di beberapa media Libya memperlihatkan sejumlah jasad imigran yang dideretkan petugas di tepi pantai. Ini merupakan tragedi terbaru dalam bidang keimigrasian yang melanda Libya serta beberapa negara tujuan imigran di benua Eropa.
Kamis pekan kemarinn, kapal Sea-Eye berhasil membawa 214 imigran ke tempat aman setelah mereka semua ditolak berlabuh di Malta.
Libya, negara yang dilanda konflik sejak satu dekade terakhir, telah menjadi titik keberangkatan utama bagi para imigran asal Afrika dan Asia yang ingin mencari kehidupan baru di Eropa.
Baca: 75 Imigran Tenggelam di Lepas Pantai Libya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News