"Peristiwa terjadi di gereja Kings Assembly di negara bagian Rivers yang didatangi banyak orang," ucap juru bicara kepolisian setempat, Grace Iringe-Koko, dikutip dari laman Guardian.
Sebagian besar korban adalah pengunjung acara amal "Shop for Free" yang digelar pihak gereja. Acara semacam itu umum digelar di Nigeria, negara dengan perekonomian terbesar di benua Afrika, di mana lebih dari 80 juta orang hidup miskin.
Acara amal di Rivers pada Sabtu kemarin seharusnya berlangsung pukul 09.00 pagi waktu setempat, namun sudah banyak warga berdatangan sejak subuh. "Entah bagaimana, mereka berhasil menjebol gerbang gereja," sebut Iringe-Koko.
Kekacauan pun terjadi setelahnya. Video dari lokasi kejadian memperlihatkan pakaian, sepatu dan berbagai benda lain yang dipersiapkan untuk dibagikan kepada warga.
Seorang saksi mata bernama Daniel mengatakan bahwa ada "banyak anak-anak" tewas dalam kejadian itu, dengan lima di antaranya berasal dari seorang ibu. "Seorang ibu hamil juga tewas dalam tragedi itu," ucapnya.
Beberapa anggota gereja diserang keluarga korban usai tragedi. Pihak gereja menolak berkomentar atas hal tersebut.
Acara Shop for Free ditangguhkan selama otoritas setempat menyelidiki penyebab terjadinya tragedi terinjak-injak.
Nigeria telah beberapa kali mengalami peristiwa terinjak-injak. Sebanyak 24 orang tewas dalam perkumpulan gereja di Anambra, Nigeria, pada 2013. Satu tahun kemudian, sekitar 16 orang tewas tewas terinjak-injak dalam acara bursa kerja di Abuja.
Baca: Pembagian Bantuan di Niger Ricuh, 20 Orang Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News