Militer Israel lakukan patroli di dekat wilayah Gaza. Foto: AFP
Militer Israel lakukan patroli di dekat wilayah Gaza. Foto: AFP

Israel Batalkan Cuti Unit Tempur, Antisipasi Balas Dendam Iran?

Fajar Nugraha • 05 April 2024 12:01
Tel Aviv: Militer Israel telah menangguhkan cuti untuk unit-unit tempurnya, di tengah perang Gaza dan ketika ketegangan dengan Iran meningkat. Ini dilakukan setelah serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus.
 
Media Israel melaporkan bahwa militer juga memanggil lebih banyak tentara cadangan "dengan latar belakang ancaman yang terlihat dari Iran".
 
“Pengambilan cuti akan dihentikan sementara untuk semua unit tempur,” kata tentara dalam sebuah pernyataan di Telegram, seperti dikutip AFP, Jumat 5 April 2024.

Militer Israel juga mengatakan bahwa, setelah "penilaian situasi, diputuskan untuk menambah tenaga kerja dan merekrut tentara cadangan ke Array Pertahanan Udara IDF".
 
Ketika Israel berperang di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, Israel juga meningkatkan serangan terhadap sasaran-sasaran Iran dan sekutu Teheran di Suriah dan Lebanon.
 
Israel hampir setiap hari saling baku tembak dengan pejuang Hizbullah dukungan Iran yang ditempatkan di sepanjang perbatasan Lebanon sejak Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
 
“Ketegangan semakin meningkat setelah serangan hari Senin terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah yang menewaskan 16 orang,“ menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
 
Di antara korban tewas terdapat tujuh anggota Garda Revolusi Iran, termasuk dua jenderal.
 
Observatorium mengatakan, korban tewas termasuk delapan warga Iran, lima pejuang Suriah dan satu dari Hizbullah Lebanon, serta dua warga sipil.
 
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah melalui pesan media sosial bahwa “dengan pertolongan Tuhan kami akan membuat Zionis bertobat atas kejahatan agresi mereka terhadap konsulat Iran di Damaskus”.
 
“Meningkatnya kekerasan regional berarti perang di utara tidak mungkin dapat dihindari,” kata Emmanuel Navon, seorang profesor ilmu politik di Universitas Tel Aviv kepada AFP.
 
Perang Gaza dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober, yang mengakibatkan kematian sekitar 1.170 warga Israel dan warga asing, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
 
Pejuang Palestina juga menyandera lebih dari 250 orang, dan 130 orang masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang menurut tentara tewas.
 
Kampanye pembalasan Israel telah menewaskan sedikitnya 33.037 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan