"Sebanyak 14 orang dari usia 20 hingga 28 tahun mengunjungi sebuah lokasi tambang pada malam hari. Mereka secara ilegal menggali tanah yang dianggap mengandung emas," kata Archievego Doe, juru bicara NDMA, dilansir dari Al Jazeera, Rabu 6 Mei 2020.
"Empat dari mereka terjebak, dan membuat dua orang tewas dan dua terluka," lanjutnya.
Edwin Koha, Wali Kota Grand Cape Mount, menyampaikan data berbeda. Menurutnya, jumlah korban hilang dalam insiden tersebut berkisar 50 orang. Satu hari usai menyampaikan pernyataan, ia bahkan mengklaim 60 orang tewas dalam insiden tersebut.
Secara terpisah, Menteri Olahraga Liberia Milias Sheriff mengatakan kepada AFP bahwa, "sekitar 50 orang tewas, dan tim penyelamat sedang mencari korban hilang," ungkapnya.
Juru bicara kepresidenan Liberia, Smith Tobey, mengonfirmasi insiden tersebut, namun tidak menyebutkan jumlah korban hilang atau tewas.
"Kami belum mendapat informasi konkret dari sana. Sejumlah orang berkata korbannya 50 orang, tapi ada juga yang menyebutnya di atas 50," ucap Tobey.
"Beberapa pejabat kementerian Dalam Negeri dan pemerintah daerah telah pergi ke lokasi, tapi belum ada kabar lanjutan dari mereka," sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News