Tayangan video menunjukkan polisi Israel berpakaian preman meninju dan menjambak rambut seorang pengunjuk rasa dalam aksi protes di luar rumah PM Netanyahu.
Sebanyak sembilan orang ditangkap selama demonstrasi antipemerintah tersebut, sementara tiga orang mengalami luka-luka. "Yang terluka termasuk seorang pria berusia 70 tahun yang mengalami cedera kepala saat ditangkap," lapor Al Jazeera, Selasa, 18 Juni 2024.
Tekanan terhadap Netanyahu semakin meningkat, dengan para pengunjuk rasa menyerukan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan tawanan serta mengadakan pemilihan umum sesegera mungkin.
Puluhan ribu orang melakukan aksi protes di Yerusalem, menyerukan pemilihan umum dan diakhirinya perang di Gaza. Banyak warga Israel, yang sedih atas sandera yang masih ditahan di Gaza, menuduh Netanyahu mendahulukan kepentingan politik di atas segalanya.
Para pedemo menuduh pemerintah Israel telah kehilangan kendali atas perang yang telah berlangsung selama 8 bulan di Gaza. Mereka pun menuntut kesepakatan untuk menghentikan pertempuran dan memulangkan para sandera tersisa.
Netanyahu membantah tuduhan tersebut dan mengatakan dirinya sedang memikirkan kepentingan terbaik Israel.
Senin Kemarin, Netanyahu telah membubarkan kabinet perang yang terdiri dari tiga orang. Langkah ini dilakukan seminggu setelah Benny Gantz, seorang anggota parlemen oposisi, mundur dari pemerintahan koalisi karena frustrasi terhadap cara Netanyahu menangani perang di Gaza.
"Kami datang untuk berdemonstrasi lagi untuk yang ke-50 kalinya. Kami berada di sini, di Tel Aviv, di mana saja," kata pengunjuk rasa bernama Dror Katzman kepada Euronews.
"Untuk menyingkirkan pemerintahan yang korup, yang tidak membebaskan para sandera, yang menjalankan perang dengan cara kikuk dan bertanggung jawab atas serangan teror terburuk terhadap kita sejak Holocaust," imbuhnya.
Protes besar anti-pemerintah terjadi setiap pekan pada Sabtu malam. Aksi protes terbaru di Yerusalem dipimpin banyak aktivis yang memimpin protes terhadap Netanyahu.
Para pengunjuk rasa berbaris dari luar Knesset, parlemen Israel, menuju kediaman pribadi Netanyahu sambil membawa bendera Israel dan meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah.
"Karena Anda, kami sekarat, keluarlah dari hidup kami," salah satu tanda pengunjuk rasa menyatakan, dengan foto Netanyahu dan sidik jari berdarah.
Demonstran lain merujuk pada 11 tentara yang terbunuh dalam serangan Hamas di Gaza pada akhir pekan, salah satu yang paling mematikan bagi tentara Israel dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa dari mereka memegang spanduk bertuliskan, "Tentara tempur menolak dibunuh karena Bibi," merujuk pada nama panggilan Netanyahu.
Baca juga: Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang, Kehancuran Internal Israel
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News