Israel tidak mengatakan bahwa pengerahan pasukan di Gaza utara terus berlanjut ke depannya. Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan pada Sabtu malam bahwa pasukan akan fokus di bagian tengah dan selatan wilayah tersebut, serta memperkuat pertahanan di sepanjang pagar perbatasan Israel-Gaza.
Melansir dari Global News, pengumuman disampaikan menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Israel, di mana dirinya masih berada di Qatar pada hari Minggu, sebagai mediator utama. Pejabat pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah mendesak Israel untuk mengurangi serangan udara dan darat di Gaza dan beralih ke serangan yang lebih bertarget terhadap para pemimpin Hamas.
Dalam beberapa pekan terakhir, Israel telah mengurangi serangan militernya di Gaza utara dan meningkatkan serangannya di selatan, di mana sebagian besar dari 2,3 juta warga Palestina di Gaza terhimpit di wilayah yang lebih kecil dalam bencana kemanusiaan di tengah serangan udara Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan perang tidak akan berakhir sampai tujuan melenyapkan Hamas, mengembalikan sandera Israel dan memastikan bahwa Gaza tidak menjadi ancaman bagi Israel, terpenuhi.
Perang di Gaza dipicu serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang. Pembalasan Israel telah menewaskan lebih dari 22.800 warga Palestina dan melukai lebih dari 58.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas.
Kematian Jurnalis di Gaza
Jumlah korban tewas tidak membedakan antara kombatan dan warga sipil. Pejabat kesehatan mengatakan sekitar dua pertiga dari korban tewas adalah perempuan dan anak di bawah umur. Israel menyalahkan Hamas atas jatuhnya korban sipil karena kelompok tersebut beroperasi di daerah pemukiman padat penduduk.Sebuah serangan udara di dekat kota selatan Rafah menewaskan dua jurnalis pada hari Minggu, termasuk Hamza Dahdouh, putra tertua Wael Dahdouh, kepala koresponden Al Jazeera di Gaza, menurut saluran berbahasa Arab milik Qatar dan pejabat medis setempat. Al Jazeera menyiarkan rekaman Dahdouh menangis dan memegang tangan putranya sebelum pergi dalam keadaan linglung. Militer Israel belum memberikan komentar mengenai hal ini.
Al Jazeera mengutuk keras pembunuhan dan “serangan brutal lainnya terhadap jurnalis dan keluarga mereka” yang dilakukan pasukan Israel, dan mendesak Pengadilan Kriminal Internasional, pemerintah dan kelompok hak asasi manusia untuk meminta pertanggungjawaban Israel.
Baca juga: 2 Jurnalis Lagi Terbunuh di Gaza, Total Kematian 109 Sejak Oktober 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id