"Pasukan pendudukan Israel menyerbu rumah sakit Kamal Adwan setelah mengepung dan mengebomnya selama berhari-hari,” kata juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari AFP.
Qudra mengatakan, tentara mengumpulkan orang-orang di halaman rumah sakit, termasuk staf medis “Kami khawatir akan penangkapan tim medis atau pembunuhan mereka,” tambahnya.
Ia menyerukan intervensi internasional terhadap situasi di Gaza.
Badan kemanusiaan PBB (UNOCHA) mengatakan, dua ibu tewas ketika bagian bersalin di rumah sakit Kamal Adwan dilaporkan diserang pada Senin kemarin.
"Rumah sakit tersebut masih dikepung oleh pasukan dan tank Israel, dan pertempuran dengan kelompok bersenjata dilaporkan terjadi di sekitarnya selama tiga hari berturut-turut," tutur UNOCHA.
Rumah sakit tersebut, lanjut mereka, saat ini menampung 65 pasien, termasuk 12 anak-anak di unit perawatan intensif dan enam bayi baru lahir di inkubator.
"Sekitar 3.000 pengungsi internal masih terjebak di fasilitas tersebut dan menunggu evakuasi karena dilaporkan terjadi kekurangan air, makanan, dan listrik yang ekstrim," tambahnya.
Sebelumnya, pasukan Israel telah menggerebek fasilitas medis lainnya di Gaza, termasuk Al-Shifa, rumah sakit terbesar di wilayah tersebut. Saat ini hanya ada satu rumah sakit di Gaza utara yang mampu menerima pasien, menurut PBB.
Hanya 13 dari 36 rumah sakit di seluruh wilayah Gaza yang masih berfungsi, dan menyediakan layanan kesehatan terbatas sambil melindungi ribuan pengungsi.
Lebih dari 18.200 warga Gaza tewas dan hampir 50.000 lainnya terluka sejak perang antara Israel dan Hamas meletus lebih dari dua bulan lalu.
Baca juga: Sejarah Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang Diserang Israel
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News