Komando Pusat AS mengumumkan pengerahan dua pesawat itu sebagai “pesan pencegah yang jelas”. Namun pihak Komando Pusat AS tidak merinci kepada siapa tampilan kekuatan itu dimaksudkan, dengan mengatakan itu hanya berlaku "untuk siapa pun yang berniat merugikan Amerika atau kepentingan Amerika."
Pengerahan pembom dari AS adalah tindakan ketiga dalam 45 hari terakhir, menurut Pentagon. Pengiriman terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara AS dan Iran yang telah mencapai puncaknya sejak Presiden AS Donald Trump memilih untuk secara sepihak menarik Washington dari perjanjian nuklir penting dengan Teheran pada 2018.
Negara-negara itu berada di ambang konflik yang kemungkinan akan menyelimuti kawasan itu awal tahun ini ketika Trump memilih membunuh Komandan Garda Revolusi Iran Qassem Soleimani di Irak pada Januari.
"Amerika Serikat terus mengerahkan kemampuan siap tempur ke dalam area tanggung jawab Komando Pusat AS untuk mencegah musuh potensial,” ujar Komandan Komando Pusat AS Jenderal Frank McKenzie, seperti dikutip Anadolu, Kamis 31 Desember 2020.
“Ini menjelaskan bahwa kami siap dan mampu menanggapi setiap agresi yang ditujukan pada Amerika atau kepentingan kami," ungkapnya.
"Kami tidak mencari konflik, tetapi tidak ada yang boleh meremehkan kemampuan untuk mempertahankan pasukan kami atau bertindak tegas dalam menanggapi serangan apa pun," pungkas McKenzie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News