“Turki akan memberikan vaksin virus korona yang tidak aktif dalam dua dosis. Pemberian vaksin terpisah 28 hari,” kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca, seperti dikutip Anadolu, Kamis 31 Desember 2020.
“Staf perawatan kesehatan dan panti jompo akan menjadi yang pertama menerima vaksin,” imbuh Fahrettin Koca menulis dalam sebuah pernyataan di Twitter setelah pertemuan Komite Penasihat Ilmiah Virus Korona.
Koca menambahkan bahwa pihak berwenang berencana untuk memberikan vaksin di puskesmas, rumah sakit umum, swasta, dan universitas.
Koca mengatakan, Turki akan memulai 2021 dengan melakukan vaksinasi petugas kesehatan dalam langkah pertama menuju transisi ke langkah-langkah pencegahan terhadap covid-19.
Dia mengatakan batch pertama dari tiga juta dosis vaksin CoronaVac yang dikembangkan oleh perusahaan Tiongkok, Sinovac telah dikirim ke Kementerian Kesehatan setelah mendarat di ibu kota Ankara pada Rabu pagi.
“Analisis pengiriman telah dimulai. Sampel dosis acak telah dikirim ke laboratorium badan publik negara,” imbuh Koca.
Dia mengatakan jika vaksin lolos dari tes ini, maka bisa disetujui untuk penggunaan darurat.
“Dalam proses ini, vaksin akan didistribusikan ke gudang provinsi dengan kendaraan kementerian yang dirancang khusus yang memiliki fitur klimatisasi,” ujarnya.
Koca menggarisbawahi bahwa pihak berwenang akan memantau secara digital bagaimana vaksin diangkut, diberikan, dan dicatat. Dia menambahkan bahwa distribusi vaksin dan hasil aplikasi juga akan dibagikan secara langsung secara real time.
Turki pada Rabu melaporkan 15.692 lebih infeksi termasuk 2.612 pasien bergejala dan 254 kematian baru akibat virus korona selama 24 jam terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News