Mogadishu: Kepala Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Martin Griffiths mengatakan bahwa dibutuhkan setidaknya USD1 miliar atau setara Rp15 triliun untuk mencegah bencana kelaparan di Somalia dalam beberapa bulan ke depan dan awal tahun 2023. Dua musim kering selanjutnya dikhawatirkan dapat memicu kekeringan parah di Somalia, yang berimba pada berkurangnya pasokan makanan di negara tersebut.
Berbicara dalam sambungan video dari Mogadishu, Griffiths mengatakan bahwa laporan terbaru dari sebuah panel independen memprediksi terjadinya kelaparan di Somalia antara Oktober dan Desember tahun ini "jika kita tidak mencegahnya."
Ia mengatakan PBB pernah mencegah ancaman kelaparan di Somalia pada 2016 dan 2017.
"Dana sebesar lebih dari USD1 miliar dibutuhkan sebagai tambahan dari seruan PBB sebelumnya di angka USD1,4 miliar," tutur Griffiths, dikutip dari France 24, Rabu, 7 September 2022.
Seruan sebelumnya, sambung dia, telah berjalan baik berkat bantuan dari Badan Pertumbuhan Internasional Amerika Serikat atau USAID, yang telah mengumumkan donasi USD476 juta pada Juli lalu.
Jaringan Sistem Peringatan Dini Kelaparan, sebuah sistem bentukan USAID, mengatakan dalam laporan pada Senin kemarin bahwa kelaparan diproyeksikan muncul di wilayah Bay, Somalia, jika bantuan kemanusiaan tidak segera disalurkan.
Berdasarkan analisis terbaru Klasifikasi Fase Keamanan Makanan Terintegrasi atau IPC, sekitar 7,1 juta orang di seantero Somalia membutuhkan bantuan darurat untuk menangani dan mencegah malnutrisi akut serta menekan kematian terkait kelaparan.
Wilayah Tanduk Afrika (Horn of Africa) sudah empat kali gagal mendapatkan musim hujan untuk kali pertama dalam setengah abad terakhir. Kondisi ini membahayakan sekitar 20 juta orang di salah satu kawasan paling miskin dan tidak stabil di dunia itu.
Griffiths mengatakan sejumlah pakar meteorologi memprediksi kegagalan musim hujan kelima tahun ini di Horn of Africa mulai dari Oktober hingga Desember. Musim hujan keenam juga diprediksi gagal dari Januari dan Maret tahun depan.
"Ini belum pernah terjadi sebelumnya di Somalia," sebut Griffiths.
Baca: PBB: 6 Juta Warga Afghanistan Semakin Terancam Kelaparan
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id