Dua negara ini diketahui telah mendaftar untuk bergabung dengan aliansi keamanan sebagai tanggapannya terhadap invasi Rusia terhadap Ukraina. Akan tetapi hal ini menghadapi tentangan dari Turki, yang menuduh mereka memaksakan larangan bersenjata kepada Ankara dan memberikan dukungan kepada grup separatis Kurdi yang dianggap sebagai teroris.
Baca: PM Swedia Undurkan Diri Setelah Oposisi Sayap Kanan Menang Pemilu. |
Turki sendiri mencabut veto mereka dalam konferensi Nato pada Juni ini sebagai balasan dari yang mereka katakan sebagai keuntungan konkret yang mereka dapatkan dari isu ini. Namun, Ankara saat itu berkata bahwa negara-negara Nordik sendiri belum mengambil langkah-langkah yang diinginkan.
“Turki sendiri tidak mengharapkan Swedia mengambil langkah sebelum pemilihan Minggu lalu, akan tetapi pemerintah selanjutnya di Stockholm harus mengambil langkah sekarang juga terhadap masalah ini,” kata Cavusoglu, seperti yang dikutip dari laman Channel News Asia, pada Kamis, 15 September 2022.
“Mereka tahu bahwa perjanjian ini tidak akan disetujui oleh parlemen (Turki) kecuali mereka mengambilnya (langkah),” ujarnya.
Sementara itu, oposisi sayap kanan Swedia memang memegang keunggulan tipis atas blok tengah dan kiri yang sedang berkuasa saat penghitungan pemilu mendekati akhir.
Di sisi lain, menurut pembacaan pengarahan kepada para reporter di Ankara, Cavusoglu mengatakan bahwa pertemuan antara tiga negara pada 26 Agustus menunjukkan bahwa negara-negara Nordik belum menindak kekhawatiran Turki.
“Hasil berikut telah nampak secara jelas: dengan tidak ada langkah pasti yang sudah dilakukan hingga saat ini,” ucap Cavusoglu.
Tiga negara ini sebenarnya sudah menandatangani persetujuan untuk mencabut hak veto milik Ankara sebagai imbalan untuk janji untuk melawan terorisme. Namun, Turki mengatakan bahwa hal tersebut akan memblokir tawaran keanggotaan jika janji tersebut tidak ditepati.
Mereka sendiri telah menawarkan pembebasan tawanan sebanyak 73 orang Swedia dan puluhan lainnya dari Finlandia. Sementara itu, pejabat dari tiga negara ini telah menyetujui pada Agustus untuk tetap melakukan bertemu dalam beberapa bulan ke depan untuk mendiskusikan kekhawatiran Turki.
“Di sini persetujuan dan persyaratan jelas tertulis. Dan mereka harus dipenuhi,” pungkas Cavusoglu. (Gabriella Carissa Maharani Prahyta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News