"Tiga rudal menghantam batas Kedutaan Besar Amerika Serikat dan satu lagi menyasar sebuah sekolah yang terletak di kompleks perumahan terdekat," kata pejabat itu, dilansir dari The Week, Jumat, 14 Januari 2022.
Sebuah pernyataan militer Irak mengatakan seorang anak dan perempuan terluka dalam serangan itu. Tapi ia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Pernyataan itu mengatakan roket telah diluncurkan dari lingkungan Dora di Baghdad. Saksi mata mengatakan mereka mendengar sistem pertahanan C-RAM kedutaan - yang seharusnya mendeteksi dan menghancurkan roket, artileri, dan mortir yang masuk - selama serangan itu.
Ini merupakan yang terbaru sejak serangkaian roket dan pesawat tak berawak yang menargetkan AS di Irak sejak awal tahun ini. Serangan dilakukan menyusul peringatan dua tahun kematian Jenderal Iran, Qassem Soleimani dan komandan milisi Irak, Abu Mahdi al-Muhandi.
Kamis lalu, serangkaian serangan menargetkan pasukan Amerika di Irak dan Suriah. Roket menghantam pangkalan militer Irak yang menampung pasukan AS di provinsi Anbar barat dan ibu kota.
Faksi-faksi Syiah pro-Iran di Irak bersumpah untuk membalas dendam atas pembunuhan Soleimani. Mereka mengkondisikan berakhirnya serangan-serangan dengan keluarnya seluruh pasukan Amerika dari negara itu.
Koalisi pimpinan AS secara resmi mengakhiri misi tempurnya yang mendukung pasukan Irak dalam perang yang sedang berlangsung melawan kelompok Islamic State (ISIS) bulan lalu.
Sekitar 2.500 tentara akan tetap ada saat koalisi beralih ke misi penasehat untuk terus mendukung pasukan Irak.
Komandan tertinggi AS untuk Timur Tengah, Jenderal Marinir Frank McKenzie, memperkirakan peningkatan serangan terhadap personel AS dan Irak oleh milisi yang didukung Iran yang bertekad untuk mengeluarkan pasukan Amerika. Perkiraannya itu disampaikan bulan lalu dalam sebuah wawancara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News