Gudang pelabuhan Beirut yang hancur karena ledakan Selasa 4 Agustus 2020. Foto: AFP
Gudang pelabuhan Beirut yang hancur karena ledakan Selasa 4 Agustus 2020. Foto: AFP

16 Pekerja Pelabuhan Beirut Dihukum Tahanan Rumah Usai Ledakan

Fajar Nugraha • 07 Agustus 2020 12:34
Beirut: Pihak berwenang Lebanon telah menahan 16 karyawan Pelabuhan Beirut. Mereka dianggap terkait dengan ledakan yang terjadi di pelabuhan pada Selasa 4 Agustus lalu yang menewaskan 137 jiwa.
 
Baca: Imbas Ledakan, Pekerja Pelabuhan Beirut Dihukum Tahanan Rumah.
 
Sebuah pernyataan pengadilan militer yang disiarkan oleh Kantor Berita Nasional (NNA) mengatakan, para pekerja itu ditahan sebagai bagian dari penyelidikan yang telah dilakukan sejak Selasa.

Pernyataan 18 pekerja diambil sebagai bagian dari penyelidikan, termasuk pejabat dari dewan eksekutif pelabuhan. Termasuk juga pekerja otoritas kantor bea cukai, pekerja pemeliharaan dan pekerja di gudang No.12 tempat ledakan terjadi.
 
Puluhan orang masih hilang di bawah reruntuhan akibat ledakan. Sementara 5.000 warga lainnya menderita luka-luka karena ledakan dahsyat itu.
 
Pemerintah Lebanon telah memberi "komite investigasi" empat hari untuk menentukan tanggung jawab atas ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut. Hal ini ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Charbel Wehbe mengatakan kepada radio Prancis, Kamis 6 Agustus 2020.
 
"Pagi ini diambil keputusan untuk membentuk panitia investigasi yang dalam waktu maksimal empat hari harus memberikan laporan rinci tentang pertanggungjawaban, bagaimana, siapa, apa, di mana? Akan ada putusan pengadilan," katanya kepada radio Europe 1, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat 7 Agustus 2020.
 
"Ini serius, dan kami menganggapnya serius. Mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan kelalaian yang mengerikan ini akan dihukum oleh komite hakim," tambahnya.
 
Gubernur Beirut Marwan Aboud memperkirakan hingga 300.000 orang mungkin telah kehilangan tempat tinggal sementara akibat bencana tersebut. Sementara kerugian yang dialami negara yang dililit utang itu ditaksir lebih dari USD3 miliar.
 
Pada Rabu, pemerintah menyerukan tahanan rumah bagi mereka yang bertanggung jawab atas penyimpanan sejumlah besar amonium nitrat. Bahan kimia itu yang digunakan dalam pupuk dan bahan peledak dan disimpan di pelabuhan ibu kota Lebanon.
 
Menurut pejabat Lebanon, ledakan itu disebabkan oleh api yang menyulut 2.750 ton bahan di gudang sisi kiri.
 
"Ini adalah kecelakaan laporan awal menunjukkan itu adalah salah kelola produk peledak. Ini adalah pengabaian yang sangat serius yang berlanjut selama enam tahun," pungkas Wehbe.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan