Pernyataan Araghchi kepada media pemerintah Tiongkok pada Sabtu kemarin muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa Iran dapat bergerak menuju pengembangan senjata nuklir.
Belakangan, Iran semakin terpojok menyusul serangkaian peristiwa yang merugikan, ditambah dengan pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang semakin dekat, yang mempertahankan sikap agresif terhadap Teheran di masa jabatan terakhirnya.
Spekulasi juga muncul bahwa Israel mungkin menyerang Iran sebagai tanggapan atas serangan rudal balistik berulang yang diluncurkan pemberontak Houthi asal Yaman, yang menerima senjata dan dukungan lain dari Iran.
"Kami sepenuhnya siap menghadapi kemungkinan serangan Israel lebih lanjut," ucap Araghchi kepada kantor berita CCTV milik pemerintah Tiongkok, menurut terjemahan yang disediakan.
“Saya berharap Israel tidak akan mengambil tindakan sembrono seperti itu, karena dapat menyebabkan perang berskala besar,” sambungnya, dikutip dari TOI, Minggu, 5 Januari 2025.
Israel telah melakukan dua serangan langsung terhadap Iran selama setahun terakhir sebagai tanggapan atas serangan rudal dan pesawat nirawak (drone) yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk rentetan sekitar 200 rudal balistik pada 1 Oktober, yang sebagian besar berhasil dicegat.
Pesawat tempur Israel melakukan serangan balasan pada 26 Oktober, menghantam fasilitas militer dan pertahanan udara yang melindungi lokasi-lokasi penting lainnya di Iran.
Pada April lalu, Israel menyerang baterai pertahanan udara di dekat lokasi nuklir sebagai tanggapan atas rentetan sekitar 300 drone dan rudal yang ditembakkan ke Israel oleh Iran.
Berbeda dengan retorika bombastis yang sering digunakan Teheran untuk mengancam Israel, Araghchi kala itu mengatakan bahwa Iran akan mengejar “pendekatan diplomatik” dan akan berkonsultasi dengan sekutu, termasuk Tiongkok.
“Kami percaya bahwa akal sehat pada akhirnya akan menang dan mencegah tindakan yang dapat menimbulkan konsekuensi serius,” tutur Araghchi.
Baca juga: Iran Desak Negara Islam Bersatu Hentikan Serangan Israel di Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News