Pekerja kesehatan di Kongo harus menghadapi kasus baru Ebola. Foto: AFP
Pekerja kesehatan di Kongo harus menghadapi kasus baru Ebola. Foto: AFP

Kasus Baru Ebola Terdeteksi lagi di Kongo

Renatha Swasty • 08 Februari 2021 06:50
Brazzaville: Kementerian Kesehatan Republik Demokratik Kongo (DRC) hari ini mengumumkan bahwa kasus baru Ebola telah terdeteksi di Butembo. Ini adalah sebuah kota di Provinsi Kivu Utara, tempat wabah sebelumnya dinyatakan telah berakhir pada Juni 2020.
 
Cabang Butembo dari Institut Nasional Penelitian Biomedis (INRB) mengonfirmasi Ebola dalam sampel yang diambil dari pasien dengan gejala mirip Ebola yang telah mencari perawatan di pusat kesehatan setempat. Wanita itu adalah istri seorang korban Ebola. Dia telah meninggal.
 
Butembo adalah salah satu pusat wabah Ebola sebelumnya di DRC timur. Bukan hal yang aneh jika kasus sporadis terjadi setelah wabah besar.

Karena kapasitas lokal yang sangat besar yang dibangun pada wabah sebelumnya, otoritas kesehatan Provinsi Kivu Utara memimpin tanggapan saat ini dengan dukungan dari Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO memberikan pelatihan kepada teknisi laboratorium, pelacak kontak, tim vaksinasi lokal dan menjangkau kelompok masyarakat untuk meningkatkan kesadaran Ebola serta menerapkan program penyintas Ebola.
 
“Keahlian dan kapasitas tim kesehatan lokal sangat penting dalam mendeteksi kasus Ebola baru ini dan membuka jalan bagi tanggapan yang tepat waktu,” kata Dr Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika, seperti dikutip dari keterangan tertulis WHO, Senin 8 Februari 2021.
 
“WHO memberikan dukungan kepada otoritas kesehatan lokal dan nasional untuk segera melacak, mengidentifikasi dan menangani kontak untuk mengurangi penyebaran virus lebih lanjut,” ungkapnya.
 
Ahli epidemiologi WHO sedang menyelidiki kasus ini. Sudah lebih dari 70 kontak telah diidentifikasi. Disinfeksi situs yang dikunjungi oleh pasien juga sedang berlangsung.
 
Sampel dari pasien Ebola yang dikonfirmasi telah dikirim ke laboratorium utama National Institute of Biomedical Research di Kinshasa untuk pengurutan genom guna mengidentifikasi strain Ebola dan untuk menentukan kaitannya dengan wabah sebelumnya.
 
Wabah Ebola ke-10 di Kongo yang berlangsung selama hampir dua tahun adalah yang terbesar kedua di dunia dan pada saat itu berakhir ada 3.481 kasus, 2.299 kematian, dan 1.162 korban selamat. Respons terhadap wabah tersebut sangat menantang karena ketidakamanan yang mengganggu upaya darurat.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan