Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan lima hari berkabung publik setelah kecelakaan helikopter menewaskan Presiden Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, dan tujuh orang lainnya.
Baca: Media Iran Konfirmasi Kematian Presiden Raisi dalam Kecelakaan Helikopter. |
Dalam pesan yang disampaikan oleh kantor berita Iran, Khamenei menyampaikan belasungkawa atas kematian tersebut dan menegaskan bahwa Wakil Presiden pertama Iran Mohammad Mokhber kini memimpin cabang eksekutif.
“Ia wajib mengatur dengan pimpinan legislatif dan yudikatif untuk memilih presiden baru dalam waktu paling lama lima puluh hari,” ujar Khamenei, seperti dikutip CNN, Senin 20 Mei 2024.
Kementerian Kebudayaan mengumumkan pada Senin bahwa semua kegiatan budaya dan seni di Iran akan ditangguhkan selama tujuh hari setelah kematian Presiden Ebrahim Raisi.
Sementara itu Penjabat presiden Iran Mohammad Mokhber mengadakan "pertemuan luar biasa" pada Senin dengan para kepala legislatif dan yudikatif menyusul pengumuman kematian Presiden Ebrahim Raisi.
Mokhber berbicara dengan Ketua Parlemen Iran Mohammad Bagher Ghalibaf dan Hujjat al-Islam Gholam-Hossein Mohseni-Eje'i, kepala Kehakiman Iran, menurut Tasnim News semi-resmi Iran.
Ketiganya menyampaikan belasungkawa dan menegaskan kembali ketiga cabang pemerintahan akan melanjutkan tugasnya terhadap negara “tanpa gangguan apa pun,” lapor Tasnim.
“Ali Bagheri Kani, yang memimpin delegasi Iran melalui negosiasi tidak langsung dengan Amerika Serikat mengenai masalah nuklir dan pertukaran tahanan, telah ditunjuk sebagai penjabat menteri luar negeri setelah kematian Hossein Amir-Abdollahian,” kantor berita negara IRNA melaporkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News