"Kapal patroli Korps Pengawal Revolusi Islam bertindak dengan cara yang tidak aman dan tidak profesional," kata CENTCOM, dilansir dari CNN, Rabu, 7 Desember 2022.
Tindakan tersebut melanggar standar internasional untuk perilaku maritim yang aman.
Kapal perusak berpeluru kendali USS The Sullivans dan kapal platform pangkalan laut ekspedisi USS Lewis B. Puller meredakan situasi dengan menggunakan peringatan yang dapat didengar dan laser yang tidak mematikan.
Kapal-kapal itu sedang transit melalui perairan internasional di jalur air strategis ketika insiden itu terjadi.
"Tindakan berbahaya di perairan internasional ini menunjukkan aktivitas destabilisasi Iran di Timur Tengah," lanjut juru bicara CENTCOM Kolonel Joe Buccino.
"Kapal Iran berusaha membutakan jembatan dengan menyorotkan lampu sorot dan menyeberang dalam jarak 150 yard dari kapal AS – sangat dekat, terutama di malam hari," sambungnya.
Interaksi yang tegang di laut, meskipun tidak jarang terjadi antara kapal-kapal Iran dan AS di wilayah tersebut, terjadi pada saat yang sangat sulit dalam hubungan antar negara. AS dengan tajam mengutuk tindakan keras Iran terhadap protes yang meluas terhadap rezim dan polisi moralitasnya, sementara Pemimpin Tertinggi Iran menyalahkan AS atas kerusuhan tersebut.
AS juga telah mengekspos dan mengkritik Iran karena menyediakan drone bersenjata ke Rusia yang digunakan pasukan Rusia di Ukraina.
Kapal IRGC kadang-kadang mencoba mencegat atau mengganggu kapal Angkatan Laut dan Penjaga Pantai AS yang beroperasi di wilayah tersebut. Sebelumnya, insiden tersebut telah mendorong kapal AS untuk melepaskan tembakan peringatan ke kapal IRGC.
Selama akhir pekan, Angkatan Laut AS mencegat lebih dari 50 ton amunisi dan “senjata ilegal lainnya” yang dikirim dari Iran ke Yaman, menandai penyitaan kedua Armada ke-5 AS dalam sebulan, menurut Komando Pusat Angkatan Laut AS.
Dan pekan lalu, AL AS mengungkapkan docking kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir di Samudra Hindia. "Mereka harus mengambil dari sini bahwa kapal selam rudal balistik yang tidak terdeteksi dapat beroperasi di lautan mana pun untuk waktu yang lama," ujar seorang pejabat militer.
Selama perhentian di Diego Garcia, USS West Virginia mengganti awaknya, memungkinkannya untuk ditempatkan lebih lama. Komandan CENTCOM Jenderal Erik Kurilla mengunjungi kapal selam yang sama di lokasi yang dirahasiakan di Laut Arab pada akhir Oktober.
Baca: Blinken Tekankan Dukungan Tak Tergoyahkan AS terhadap Israel
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News