Pesawat jet tempur F/A-18 lepas landas dari sebuah kapal induk AS. (AFP)
Pesawat jet tempur F/A-18 lepas landas dari sebuah kapal induk AS. (AFP)

Friendly Fire! Pesawat AS Jatuh dalam Insiden Salah Tembak di Laut Merah

Willy Haryono • 22 Desember 2024 15:54
Washington: Sebuah pesawat yang dikemudikan dua pilot Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) ditembak jatuh dalam insiden salah sasaran (friendly fire) di Laut Merah pada Minggu, 22 Desember 2024. Peristiwa ini menandai insiden paling serius militer AS yang sejak setahun terakhir menargetkan kelompok pemberontak Houthi asal Yaman di Laut Merah.
 
Kedua pilot ditemukan dalam kondisi hidup setelah mereka melontarkan diri dari pesawat yang tertembak, dengan satu di antaranya menderita luka ringan. Insiden salah tembak ini menggarisbawahi betapa berbahayanya koridor Laut Merah di mana Houthi terus menyerang sejumlah kapal komersil yang dianggap memiliki keterkaitan dengan Israel.
 
Mengutip dari France Today, militer AS sedang melakukan serangan udara yang menargetkan Houthi pada saat insiden terjadi, meski Komando Pusat Militer AS (CENTCOM) tidak menguraikan apa misi mereka dan juga belum segera menanggapi pertanyaan dari The Associated Press.

F/A-18 yang ditembak jatuh baru saja terbang dari dek kapal induk USS Harry S. Truman, kata CENTCOM. Pada 15 Desember, CENTCOM mengakui bahwa Truman telah memasuki Timur Tengah, tetapi belum menyebutkan secara spesifik bahwa kapal induk dan kelompok tempurnya berada di Laut Merah.
 
“Kapal penjelajah rudal berpemandu USS Gettysburg, yang merupakan bagian dari Kelompok Serang Kapal Induk USS Harry S. Truman, secara keliru menembak dan mengenai F/A-18,” kata CENTCOM dalam sebuah pernyataan.
 
Dari keterangan militer, pesawat yang ditembak jatuh adalah jet tempur F/A-18 Super Hornet dengan dua tempat duduk yang ditugaskan ke “Red Rippers” dari Skuadron Tempur Serang 11 dari Pangkalan Udara Angkatan Laut Oceana, Virginia.
 
Belum diketahui jelas bagaimana Gettysburg dapat salah mengira F/A-18 sebagai pesawat atau rudal musuh, terutama karena kapal-kapal dalam kelompok tempur tetap terhubung oleh radar dan komunikasi radio.
 
Namun, CENTCOM mengatakan bahwa kapal perang dan pesawat sebelumnya menembak jatuh beberapa pesawat tak berawak (drone) Houthi dan rudal jelajah antikapal yang diluncurkan pemberontak. Tembakan musuh yang datang dari Houthi hanya memberi waktu beberapa detik bagi para pelaut untuk membuat keputusan.
 
Sejak kedatangan Truman, AS telah meningkatkan serangan udaranya yang menargetkan Houthi dan tembakan rudal mereka ke Laut Merah dan daerah sekitarnya.
 
Namun, kehadiran kelompok kapal perang AS dapat memicu serangan baru dari para pemberontak, seperti yang terjadi pada USS Dwight D. Eisenhower awal tahun ini. Pengerahan itu menandai apa yang digambarkan Angkatan Laut sebagai pertempuran paling intens sejak Perang Dunia II.
 
Baca juga:  Dua Pesawat Bertabrakan di Kanada, 1 Pilot Tewas
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan