Sebagian besar rumah di permukiman tersebut terbuat dari struktur kaya dengan atap besi, yang menjadikannya mudah terbakar dengan cepat. Selain itu, rumah-rumah di Masiphumelele juga dibangun berdekatan, sehingga membuat api dapat merembet dengan cepat.
Dilansir dari laman Anadolu Agency pada Sabtu, 19 Desember 2020, tayangan televisi lokal memperlihatkan warga Masiphumelele berusaha menyelamatkan barang-barang mereka yang tidak terbakar.
Hingga saat ini, otoritas Afsel mengaku masih menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran, apakah terjadi karena kelalaian, hubungan pendek arus listrik, atau faktor lainnya.
Kebakaran merupakan insiden yang sering terjadi di permukiman informal di Afsel, yang biasanya meliputi banyak rumah semipermanen.
Sebagian besar penghuni permukiman informal di Afsel menggunakan tungku untuk memasak dan cahaya lilin untuk penerangan di malam hari. Dua alat tersebut dikenal rentan memicu terjadinya kebakaran yang tak disengaja.
Pada September 2018, tiga petugas pemadam tewas saat bertugas memadamkan api yang membakar sebuah gedung bertingkat di Johannesburg, Afsel.
Satu tahun sebelumnya, setidaknya tujuh orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam kebakaran di sebuah apartemen terbengkalai dan ditempati penghuni liar di pusat Kota Johannesburg.
Baca: Tujuh Tewas Akibat Kebakaran Blok Apartemen di Afsel
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News