Dalam sebuah pernyataan terbaru, Brigade Al-Qassam mengaku telah menargetkan "tank Merkava Zionis dengan peluru Al-Yassin 105 di lingkungan Al-Tanour sebelah timur kota Rafah di Jalur Gaza selatan."
Brigade Al-Qassam menambahkan bahwa para pejuangnya telah "membunuh 15 tentara Zionis dengan menargetkan sebuah rumah, di mana sejumlah besar tentara berada dengan perangkat anti-personel.”
"Pejuang kami menyerbu rumah dan terlibat baku tembak dengan tentara yang tersisa dengan menggunakan senapan mesin ringan dan granat tangan di lingkungan Al-Tanour di sebelah timur kota Rafah di Jalur Gaza Selatan," kata Brigade al-Qassam, seperti dilansir dari Yeni Safak.
Selain itu, Brigade Al-Qassam juga mengatakan bahwa para pejuangnya telah "menembaki pasukan musuh yang ditempatkan di perbatasan Rafah dengan mortir." Sejauh ini belum ada komentar dari Israel atas pernyataan Brigade Al-Qassam tersebut.
Tentara Israel terus melanjutkan serangan militernya di Rafah, yang dimulai pada 6 Mei lalu, dengan mengabaikan semua peringatan regional dan internasional mengenai konsekuensi dari operasi tersebut.
Serangan terhadap kota Rafah telah memaksa lebih dari 630.000 orang mengungsi ke Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah, menurut badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
Operasi Israel di Jalur Gaza terus berlanjut meski sudah ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera di wilayah tersebut.
Lebih dari 35.300 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, dan hampir 79.300 lainnya terluka sejak Oktober lalu menyusul serangan lintas batas Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.
Lebih dari tujuh bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh telah melakukan "genosida" di Mahkamah Internasional (ICJ), yang telah memerintahkan Tel Aviv untuk memastikan pasukannya tidak melakukan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bantuan kemanusiaan dapat diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Baca juga: Intensifkan Serangan Darat, Israel Akan Kerahkan Banyak Pasukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News