Pertempuran sengit telah menyebabkan ribuan orang tewas di kedua belah pihak sejak Hamas melancarkan serangan mendadak pada Sabtu, yang memicu kampanye pengeboman balasan Israel.
“Lebih dari 263.934 orang di Gaza diyakini telah meninggalkan rumah mereka,” kata badan kemanusiaan PBB, OCHA, seperti dikutip AFP, Selasa 11 Oktober 2023.
OCHA dalam pembaruannya pada Selasa, memperingatkan bahwa “jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat”.
Dikatakan bahwa sekitar 3.000 orang telah mengungsi “karena eskalasi sebelumnya”, sebelum hari Sabtu.
Lebih dari 1.000 orang tewas di Israel dalam serangan terburuk dalam 75 tahun sejarah negara itu. Sementara pejabat Gaza melaporkan 900 orang tewas sejak serangan udara dimulai.
“Kampanye pengeboman telah menghancurkan lebih dari 1.000 unit rumah, dan 560 unit rumah rusak parah sehingga tidak dapat dihuni,” kata OCHA, mengutip otoritas Palestina.
Di antara para pengungsi, hampir 175.500 orang mencari perlindungan di 88 sekolah yang dikelola oleh badan PBB yang mendukung pengungsi Palestina, UNRWA, katanya.
Lebih dari 14.500 orang lainnya mengungsi ke 12 sekolah negeri. Sementara hampir 74.000 orang diperkirakan tinggal bersama kerabat dan tetangga atau mencari perlindungan di gereja dan fasilitas lainnya.
“Jumlah pengungsi di Gaza mewakili jumlah pengungsi tertinggi sejak peningkatan permusuhan selama 50 hari pada tahun 2014,” kata OCHA.
“Memenuhi kebutuhan dasar menjadi semakin menantang bagi mereka yang belum menjadi pengungsi,” OCHA memperingatkan.
Israel telah memberlakukan apa yang disebutnya “pengepungan total” terhadap Jalur Gaza yang sudah diblokade, memutus pasokan makanan, air, bahan bakar dan listrik. Tindakan Israel itu diperingatkan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News