Tel Aviv: Parlemen Israel (Knesset) meloloskan resolusi yang menentang pendirian negara Palestina merdeka. Bagi mereka, Palestina merdeka dapat menjadi basis kelompok teroris.
"Knesset dengan tegas menentang pendirian negara Palestina di sebelah barat sungai Yordan," kata badan legislatif itu dalam resolusi tersebut, yang diadopsi dalam sebuah sidang di Yerusalem, Kamis, 18 Juli 2024 dikutip dari AFP.
Resolusi ini mendapat dukungan 68 dari 120 anggotanya.
Resolusi ini diloloskan di tengah dukungan tiga perempat dari anggota Perdamaian Bangsa-Bangsa (PBB) yang telah menyatakan dukungan mereka Palestina merdeka.
Beberapa diantaranya adalah Spanyol, Norwegia, dan Irlandia, yang baru bergabung sebagai pendukung kemerdekaan Palestina pada Mei lalu.
Meskipun prospek untuk hidup berdampingan secara damai dengan Israel terlihat semakin kecil mengingat perang yang berkecamuk di Jalur Gaza, beberapa sekutu Israel mengatakan bahwa solusi dua negara--yang telah didiskusikan selama beberapa dekade--adalah solusi yang dibutuhkan untuk memajukan perdamaian di Timur Tengah.
Pertempuran meletus setelah kelompok militan Hamas yang didukung Iran menyerang Israel selatan pada 7 Oktober tahun lalu, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, perang ini diperlukan untuk menghancurkan Hamas, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Meskipun sudah ada pembicaraan gencatan senjata selama beberapa minggu, namun tidak ada indikasi apakah, atau kapan, pembicaraan tersebut akan selesai.
Resolusi Knesset tersebut merupakan sebuah pengerasan dari posisi sebelumnya yang disetujui pada awal tahun ini, yang menolak gagasan bahwa negara Palestina dapat dideklarasikan secara sepihak.
Pada 2009, Netanyahu mengatakan bahwa ia akan menerima negara Palestina yang didemiliterisasi selama negara tersebut mengakui Israel. Negosiasi berantakan dan, dalam beberapa tahun terakhir, Netanyahu dan publik Israel telah menjauh dari dukungan terhadap dua negara, sentimen yang telah menguat sejak 7 Oktober.
Netanyahu sendiri akan mengunjungi Washington minggu depan. Pemerintahan Presiden AS Joe Biden diperkirakan akan mendesak penerimaan solusi dua negara sebagai cara untuk membawa negara-negara Arab ke dalam pembangunan kembali Gaza dan normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi.
Baca juga: Israel Hancurkan Prospeks Solusi Dua Negara
Cek Berita dan Artikel yang lain di