Amman: Gelombang panas yang begitu menyengat selama pelaksanaan ibadah haji di tahun 2024 telah menelan banyak korban jiwa, termasuk 75 warga negara Yordania. Puluhan calon haji tersebut dikabarkan masuk ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji melalui saluran tidak resmi, menurut data Kementerian Luar Negeri Yordania pada Jumat kemarin.
Mengonfirmasi jumlah korban tewas akibat gelombang panas, Kemenlu Yordania mengatakan bahwa sesuai keinginan keluarga para jemaah yang meninggal, pihak berwenang Arab Saudi telah mengeluarkan izin pemakaman di Makkah untuk 68 calon haji asal Yordania yang tidak terdaftar.
Melansir dari Anadolu Agency pada Sabtu, 22 Juni 2024, upaya sedang dilakukan Yordania untuk mendapatkan izin penguburan bagi tujuh calon haji lainnya.
Selama ini, Arab Saudi menetapkan kuota jumlah orang yang diperbolehkan menunaikan ibadah haji dari masing-masing negara untuk mengatur ibadah haji tahunan.
Ziarah ke tempat paling suci umat Islam, Kakbah di kota Makkah, merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Seorang Muslim diwajibkan menunaikan ibadah haji minimal satu kali jika mampu melakukannya.
Kuota haji Yordania pada tahun 2024 adalah 8.000 jamaah, ditambah 4.500 dari Jalur Hijau, yang mewakili kota-kota Arab di Israel, menurut Kementerian Awqaf.
Pernyataan itu juga melaporkan bahwa 96 dari 110 jamaah Yordania yang hilang telah ditemukan, termasuk 27 orang yang menerima perawatan di rumah sakit Saudi, dan 15 dalam kondisi kritis.
Ditegaskannya, pencarian tujuh jemaah Yordania yang hilang terus berlanjut. Tidak ada korban jiwa dalam delegasi resmi haji asal Yordania, menurut pernyataan itu.
Hari ini, Menteri Urusan Haji Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah mengatakan total jumlah jamaah tahun ini telah melebihi 1,83 juta dari 200 lebih negara, termasuk sekitar 221.000 jamaah Arab Saudi.
Baca juga: 550 Jemaah Haji Meninggal Akibat Cuaca Panas Ekstrem, Mayoritas dari Mesir
Cek Berita dan Artikel yang lain di