PM Israel Benjamin Netanyahu bersedia jadi mediator Rusia-Ukraina./AFP
PM Israel Benjamin Netanyahu bersedia jadi mediator Rusia-Ukraina./AFP

Netanyahu Bersedia Jadi Mediator Rusia-Ukraina, Klaim Dulu Pernah Diminta

Marcheilla Ariesta • 01 Februari 2023 08:07
Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan dirinya bersedia mempertimbangkan menjadi mediator antara Rusia dan Ukraina. Hal ini akan terjadi jika ia diminta oleh kedua negara bertikai dan Amerika Serikat (AS).
 
"Jika diminta semua pihak terkait, saya pasti akan mempertimbangkannya. Tapi saya tidak memaksakan diri," kata Netanyahu kepada CNN, dalam sebuah wawancara, Rabu, 1 Februari 2023.
 
Dia menambahkan, untuk mewujudkan hal tersebut, waktu dan keadaannya harus tepat.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sekutu dekat Israel, Amerika Serikat, juga perlu ditanyakan terkait hal ini. "Karena Anda tidak boleh memiliki terlalu banyak juru masak di dapur,” katanya.
 
Netanyahu mengatakan, dia diminta untuk menjadi mediator tak lama setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu. Namun, kala itu ia menolaknya karena berada dalam posisi pemimpin oposisi.
 
Baca juga: Serukan Solusi Dua Negara, Blinken Minta Israel dan Palestina Pulihkan Ketenangan
 
"Saya punya aturan, satu perdana menteri pada satu waktu," imbuhnya.
 
Netanyahu tidak akan mengatakan siapa yang memintanya untuk berperan dalam peran itu, tetapi dia mengatakan permintaan itu 'tidak resmi'.
 
Ukraina meminta pendahulu Netanyahu, Naftali Bennett, untuk bertindak sebagai mediator. Bennett sendiri sempat bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Maret lalu.
 
Sayangnya, setelah pertemuan itu ia tidak dapat menengahi kesepakatan damai.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
(FJR)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif