Bahrain dan Israel sepakat normalisasi hubungan pada 2020 lalu melalui Abraham Accord. Foto: AFP
Bahrain dan Israel sepakat normalisasi hubungan pada 2020 lalu melalui Abraham Accord. Foto: AFP

Isreal Latih Intelijen Bahrain dan Setujui Penjualan Drone

Fajar Nugraha • 13 Juli 2022 18:04
Manama: Israel dikabarkan sedang melatih intelijen Bahrain dan telah setuju untuk menjual drone ke Negara Teluk itu. Pelatihan dilakukan saat Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berupaya mendorong peningkatan hubungan keamanan antara Israel dan negara-negara Arab selama kunjungannya di Timur Tengah.
 
“Dinas keamanan Israel Mossad dan Shin Bet telah melatih para perwira intelijen Bahrain,” kata seorang pejabat senior Bahrain kepada Wall Street Journal (WSJ), seperti dikutip Al Araby, Rabu 13 Juli 2022.
 
“Tel Aviv telah setuju untuk menjual drone Bahrain dan sistem anti-drone,” WSJ melaporkan Selasa, mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.

Bahrain dan Israel sepakat untuk menormalkan hubungan pada tahun 2020 melalui Kesepakatan Abraham yang ditengahi AS. Setelah itu kedua negara menandatangani perjanjian kerja sama keamanan.
 
Sebanyak tiga negara Arab lainnya setuju untuk menormalkan hubungan dengan Israel melalui perjanjian - Maroko, Sudan dan UEA.
 
Dalam kunjungan ke Timur Tengah, Presiden AS Joe Biden akan mendesak Israel dan negara-negara Arab untuk membentuk hubungan keamanan baru. Kunjungan itu akan mencakup pemberhentian di Israel, Tepi Barat Palestina yang diduduki dan Arab Saudi.
 
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan bulan lalu bahwa mereka sedang membangun aliansi udara regional yang disponsori AS.
 
Aliansi itu telah menggagalkan serangan oleh Iran, klaim Gantz. Dia tidak mengatakan negara mana yang menjadi bagian dari aliansi tersebut.
 
Adapun Menteri Luar Negeri Iran Nasser Kanani mengatakan, aliansi udara Israel-Arab akan "melemahkan keamanan regional bersama dan melayani kepentingan keamanan rezim Zionis".
 
“Israel telah menawarkan untuk memberikan bantuan pertahanan udara langsung ke Uni Emirat Arab (UEA),” WSJ juga melaporkan tanpa mengutip sumber.
 
UEA telah dilanda serangkaian serangan udara dari Pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman dalam beberapa tahun terakhir.
 
Meskipun Israel menawarkan bantuan intelijen setelah serangan awal tahun ini, Israel menolak untuk menjual sistem pertahanan udara Iron Dome kepada UEA.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan