Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan Palestina Kamal al-Shakra mengatakan bahwa 10 kasus baru Omicron ini berasal dari Tepi Barat.
"Mayoritas mereka yang dinyatakan positif (Omicron) baru saja pulang dari luar negeri," ucapnya, dikutip dari Anadolu Agency.
Tiga kasus perdana varian Omicron di wilayah Palestina tercatat pada 23 Desember lalu. Sejak pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada November 2021, varian Omicrin kini telah ditemukan di lebih dari 100 negara.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengingatkan bahwa Omicron secara signifikan dapat menular lebih cepat ketimbang varian Delta.
Pada 26 Desember, Kemenkes Palestina mengidentifikasi kasus perdana varian Covid-19 Omicron di Jalur Gaza. "Kasus perdana ini adalah seorang warga Gaza yang terinfeksi (Omicron) di wilayah pesisir," ujar pejabat Kemenkes Palestina, Majdi Dhair, dalam sebuah konferensi pers.
Menurut data Kemenkes Palestina di Jalur Gaza hingga akhir Desember 2021, total warga yang sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19 hampir mencapai 290 ribu. Sementara jumlah warga Jalur Gaza yang sudah menerima dosis ketiga atau booster berada di kisaran 25 ribu dari total populasi 2,2 juta jiwa.
Kemenkes Palestina menyerukan semua warga Jalur Gaza yang belum divaksinasi untuk segera melakukannya. Kementerian Pendidikan Palestina juga bertekad meningkatkan laju vaksinasi di kalangan siswa sekolah menengah atas.
Baca: Palestina Konfirmasi Kasus Perdana Omicron di Jalur Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News