Namun hanya sekitar 200 orang yang muncul dalam demonstrasi menentang Israel di Ramallah pada 8 Juni lalu. Ini merupakan salah satu pertanda PA kesulitan menggerakkan massa dalam menentang langkah sepihak Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berencana melaksanakan rencananya tersebut pada 1 Juli mendatang. Namun hingga kini, tidak ada aksi protes signifikan di sejumlah titik wilayah PA.
"Masyarakat mulai lelah," kata seorang analis isu Palestina, Nour Odeh, kepada kantor berita AFP, Senin 29 Juni 2020.
"Orang-orang sudah lelah dan malas untuk datang ke Ramallah, menanti adanya sorot kamera, dan memperlihatkan kemarahan. Saat nanti mereka berbicara di depan kamera, terus selanjutnya apa?" tanya dia.
Senin kemarin, aksi protes menentang rencana Israel berlangsung di kota Jericho, Tepi Barat. Massa meneriakkan yel-yel bahwa "Palestina tidak dijual" dalam rangka menentang langkah Israel dan juga rencana perdamaian Timur Tengah ala Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Massa dibawa ke Jericho dengan menggunakan bus yang disewa Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan partai Fatah. Meski jumlah pedemo cukup banyak, sebagian besar dari mereka meninggalkan lokasi sebelum adanya pidato dari sejumlah tokoh.
Odeh menilai ini merupakan bentuk rasa frustrasi warga terhadap para pemimpin Palestina yang berulang kali "berjanji mewujudkan perdamaian melalui negosiasi, namun berakhir gagal."
Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari di tahun 1967. Perjanjian Oslo di tahun 1993 didesain untuk mengakhiri konflik Palestina-Israel dan membentuk cakupan mengenai otonomi Palestina di Tepi Barat.
Namun hampir tiga dekade berlalu, banyak warga Palestina mulai meragukan kemampuan pemimpin mereka dalam menyepakati perjanjian damai dengan Israel. "PA terlalu lemah. Mereka tidak punya kekuatan," kata seorang petani di Jordan Valley, salah satu area yang terancam dicaplok Israel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id