"Musuh, terutama rezim Zionis, telah memahami bahwa tindakan sekecil apapun terhadap Iran akan memicu tanggapan keras dari angkatan bersenjata yang akan mengarah pada kehancuran Haifa dan Tel Aviv," kata Raisi, dilansir dari Al Arabiya, Rabu, 19 April 2023.
Iran, dalam beberapa kesempatan, menuduh Israel melakukan serangan yang menargetkan fasilitas dan ilmuwan nuklir Iran.
Sementara itu, Negeri Bintang Daud balik menuding Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir -- tuduhan yang selalu dibantah Teheran. Israel berulang kali memperingatkan akan mengambil tindakan militer jika upaya diplomatik gagal dalam mengekang program nuklir Iran.
Senin lalu, Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mendesak Tiongkok menggunakan pengaruhnya terhadap Iran untuk mencegah mereka mengembangkan senjata nuklir. Cohen menekankan, Israel akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mencegah Iran menjadi negara bersenjata nuklir.
Upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015, di mana Beijing menjadi salah satu pihak, telah terhenti sejak tahun lalu. Kesepakatan itu menawarkan pelonggaran sanksi Iran sebagai imbalan atas pembatasan ketat program nuklir.
Perjanjian itu, JCPOA, terpecah usai Amerika Serikat (AS) menarik diri di bawah mantan Presiden Donald Trump pada 2018.
Dalam upacara Hari Angkatan Darat, Raisi juga meminta pasukan AS untuk meninggalkan Timur Tengah.
"Pesan tentara dan angkatan bersenjata kami kepada pasukan asing, terutama pasukan AS, adalah meninggalkan kawasan secepat mungkin. Kehadiran pasukan asing tidak membantu keamanan kawasan," pungkasnya.
Baca juga; Presiden Iran Tuduh Biden Hasut Kekacauan di Negaranya
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News