Asap dari serangan udara Israel di Kafr Kila, Lebanon. (AFP)
Asap dari serangan udara Israel di Kafr Kila, Lebanon. (AFP)

Berkaca dari Gaza, PBB Tekankan Urgensi Hentikan Konflik di Lebanon

Medcom • 09 Oktober 2024 12:50
Beirut: Jajaran petinggi bidang kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan tindakan segera guna menghentikan konflik bersenjata yang semakin meningkat di Lebanon agar tidak berubah menjadi bencana di Jalur Gaza.
 
"Kita perlu melakukan segala yang kita bisa untuk menghentikan hal itu terjadi." ucap Matthew Hollingworth, Direktur Negara Lebanon untuk Program Pangan Dunia PBB (WFP), dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 9 Oktober 2024.
 
Dalam konferensi pers di Jenewa, Hollingworth berbicara dari Beirut, mengungkapkan bahwa ia menghabiskan paruh pertama tahun ini untuk mengoordinasikan operasi WFP di Gaza sebelum mengambil alih posisinya di Lebanon.

Ia menyatakan keprihatinannya bahwa, “Dalam pikiran saya sejak saya bangun hingga tidur, kita bisa saja mengalami kehancuran yang sama. Kita seharusnya tidak membiarkan hal itu terjadi."
 
Perang Israel di Gaza, yang dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, telah menyebabkan lebih dari 41.900 orang tewas, sebagian besar warga sipil, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas. 
 
PBB mengonfirmasi bahwa angka tersebut dapat diandalkan. Serangan Hamas itu juga menyebabkan kematian 1.206 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut data resmi Israel.
 
Konflik ini pun meluas ke Lebanon, dengan intensifikasi serangan udara Israel dan pertempuran dengan militan Hizbullah. Pengeboman Israel di Lebanon telah menyebabkan lebih dari 1.100 orang tewas dan lebih dari satu juta orang mengungsi dalam waktu kurang dari dua minggu.
 
"Telah menyaksikan perang di Gaza terus berlanjut selama setahun terakhir, dan lingkungan sekitar telah dihancurkan dan dihantam, dan itu sangat membekas dalam hati, pikiran, dan perasaan mereka." kata Hollingworth.

Serangan Israel di Lebanon

Ia menjelaskan bahwa banyak orang melarikan diri dari Lebanon karena trauma akan perang di Gaza, karena masyarakat telah melihat perang di Gaza yang menyeramkan dan sangat membuat mereka trauma.
 
"Perlu menjangkau, pada titik ini, hampir satu juta orang per hari." kata Hollingworth.
 
Hollingworth menekankan bahwa WFP saat ini menjangkau sekitar 150.000 orang per hari. Dia juga menyoroti bahwa 1.900 hektar lahan pertanian di Lebanon selatan telah terbakar dalam setahun terakhir, sementara 12.000 hektar lahan produktif telah ditinggalkan.
 
"Kami memiliki kebutuhan yang sangat signifikan untuk bergerak maju," tambahnya,
 
Ia menambahkan bahwa kesenjangan pendanaan sebesar US$115 juta yang diperlukan World Food Programme (WFP) untuk menutupi kebutuhan yang mendesak dalam tiga bulan mendatang.
 
World Health Organization (WHO) juga melaporkan 16 serangan terhadap layanan kesehatan di Lebanon sejak pertengahan September, yang mengakibatkan 65 petugas kesehatan meninggal dan 40 orang terluka. 
 
"Kita menghadapi situasi di mana risiko wabah penyakit jauh lebih tinggi." kata Ian Clarke 
 
Ian Clarke dari WHO menyebutkan bahwa lima rumah sakit di Lebanon tidak berfungsi, sementara empat lainnya beroperasi secara parsial. Clarke juga memperingatkan bahwa dengan akses yang terbatas ke layanan kesehatan. (Angel Rinella)
 
Baca juga:  Ancaman Baru Netanyahu, Sebut Lebanon Bisa Berakhir Seperti Gaza
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan