Namun, sejauh ini Israel berhasil membunuh beberapa pemimpin kunci Hamas yang menyebabkan pukulan besar terhadap kelompok militan Islam Palestina tersebut.
Ayman Nofal
Sumber: European Council on Foreign Relations (ECFR)
Komandan senior yang berperan besar dalam operasional Hamas di pusat Gaza. Nofal tewas dalam serangan udara di Gaza pada 17 Oktober 2023.
Ahmed Abu Ghandour
.jpeg)
Sumber: X
Ahmed Abu Ghandour, juga dikenal sebagai Abu Anas al-Ghandour, adalah komandan senior Brigade Gaza Utara. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh kunci dalam militer Hamas dan menjadi kepercayaan dekat Mohammad Deif.
Ghandour tewas dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabaliya pada 14 November 2023 selama perang Israel-Hamas.
Ayman Siam
Sumber: Pasukan Pertahanan Israel (IDF)
Kepala unit roket Hamas. Ayman Siam dikonfirmasi pada 26 September 2023 tewas dalam serangan udara Israel. Ia dikenal sebagai salah satu pemimpin utama dalam pengembangan dan peluncuran roket Hamas.
Saleh al-Arouri
Sumber: AFP
Wakil Ketua Biro Politik Hamas dan pendiri Brigade Al-Qassam. Ia tewas pada 2 Januari 2024 dalam serangan udara Israel di Dahiyeh, Beirut.
Al-Arouri adalah target utama Israel karena perannya dalam mengoordinasikan aktivitas militer Hamas di Tepi Barat dan hubungannya dengan Hezbollah.
Marwan Issa
Sumber: IDF
Wakil Komandan Brigade Al-Qassam dan disebut sebagai orang no. 3 dalam Hamas. Marwan Issa memainkan peran penting dalam mengembangkan sistem militer Hamas dan menjadi tangan kanan Mohammad Deif.
Ia tewas pada 17 Maret 2024 dalam serangan udara Israel di Nuseirat, Gaza Tengah. Pembunuhannya dianggap sebagai pukulan besar bagi Hamas karena ia adalah komandan militer berpangkat tertinggi yang tewas dalam konflik ini.
Ismail Haniyeh
Sumber: Anwar Amro / AFP
Mantan Pemimpin Biro Politik Hamas sebelum Yahya Sinwar sejak tahun 2017. Pada 31 Juli 2024, Haniyeh dibunuh di Teheran ketika menghadiri inaugurasi Presiden Iran Masoud Pezeshkian yang baru terpilih.
Hamas menyatakan bahwa Haniyeh dibunuh bersama dengan salah satu pengawalnya dalam serangan udara oleh "Zionis", meskipun sampai saat ini, Israel belum mengklaim kematiannya. Ia tewas pada usia 62 tahun.
Menurut laporan dari The New York Times, Haniyeh dibunuh menggunakan alat peledak yang diledakkan dari jarak jauh setelah dipasang di kamar tamunya dua bulan sebelumnya.
| Baca Juga: Khaled Meshaal Gantikan Yahya Sinwar Pimpin Hamas |
Korps Pengawal Revolusi Iran juga melaporkan bahwa Haniyeh dibunuh oleh proyektil jarak pendek yang membawa bahan peledak sekitar 7 kg (15,4 lb) yang diluncurkan dari luar bangunan tempat ia berada.
Pemakaman Haniyeh diadakan di Teheran pada 1 Agustus, dengan pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, memimpin doa.
Mohammad Deif
.jpg)
Sumber: IDF
Pimpinan tertinggi Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas. Mohammad Deif adalah tokoh militer yang telah lama menjadi target utama Israel.
Dia menjadi pemimpin Brigade Al-Qassam setelah Israel membunuh Salah Shehade pada tahun 2002. Sama seperti Sinwar, Deif merupakan aktor penting dalam serangan 7 Oktober 2023 ke Israel.
Ia diyakini telah tewas dalam serangan udara di Khan Yunis pada 13 Juli 2024, namun Hamas membantah klaim tersebut dan menyatakan bahwa Deif masih hidup. Meskipun begitu, sampai saat ini belum ada kabar dari Deif.
Fatah Sharif
Sumber: Telegram Hamas
Ketua Asosiasi Guru UNRWA di Lebanon dan komandan Hamas di Lebanon. Sharif tewas dalam serangan udara Israel pada 29 September 2024 di kamp pengungsi Al-Bass, Tyre, Lebanon, bersama dengan istri dan dua anaknya.
Ia dituduh mengoordinasikan aktivitas Hamas dari Lebanon dengan elemen Hezbollah serta memperkuat upaya Hamas di Lebanon.
Rawhi Mushtaha
Sumber: IDF
Salah satu anggota senior biro politik Hamas dan pendiri Hamas. Ia merupakan kepala pemerintahan Hamas di Jalur Gaza. Pada 3 Oktober 2024, diumumkan bahwa Mushtaha telah tewas dalam serangan udara Israel tiga bulan sebelumnya.
Yahya Sinwar
Sumber: Mohammed Abed / AFP
Pemimpin politik Hamas di Gaza dan Ketua Biro Politik Hamas sejak Agustus 2024 menggantikan Ismail Haniyeh. Yahya Sinwar tewas dalam baku tembak dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Rafah pada 16 Oktober 2024.
Kematiannya dikonfirmasi melalui catatan gigi dan DNA, dan Hamas secara resmi mengonfirmasi kematiannya pada 18 Oktober 2024.
Pemilihannya sebagai pemimpin Hamas menandai fase baru yang lebih ekstrem dalam kebijakan Hamas, dengan fokus pada perlawanan bersenjata dan hubungan erat dengan sekutu-sekutu Iran.
Sinwar juga dianggap sebagai salah satu arsitek utama serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang merupakan serangan paling mematikan dalam sejarah Israel, menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas dan ratusan lainnya disandera.
Demikian informasinya, semoga bermanfaat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
