Asap hitam melintas dari kotan Korwa. Foto: AFP
Asap hitam melintas dari kotan Korwa. Foto: AFP

Bentrokan Antar Militer Sudan, Tiga Warga Sipil Dilaporkan Tewas

Fajar Nugraha • 15 April 2023 22:03
Khartoum: Setidaknya tiga warga sipil dilaporkan tewas dalam bentrokan antara tentara Sudan dan pasukan paramiliter di ibu kota Khartoum. Sementara 27 lainnya dilaporkan terluka.
 
Serikat dokter negara itu mengatakan, kematian itu terjadi selama pertempuran berkelanjutan pada Sabtu 15 April 2023. Kedutaan besar Inggris dan Amerika Serikat (AS) di kota itu memperingatkan warganya untuk tetap tinggal di dalam rumah.
 
“Setidaknya, tiga orang dilaporkan tewas dalam pertempuran hari ini,” sebut pernyataan serikat dokter Sudan.

Bentrokan antara tentara Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF) sedang berlangsung di sekitar istana kepresidenan dan Bandara Internasional Khartoum saat kedua belah pihak berebut untuk menguasai situs simbolis.
 
Kedua pihak menjalin kemitraan setelah penggulingan mantan pemimpin Omar al Bashir pada 2019. Tetapi bos militer Jenderal Abdel Fattah al-Burhan telah menjadi presiden de facto negara itu sejak kudeta militer pada Oktober 2021.
 
Kesepakatan baru yang ditandatangani akhir tahun lalu seharusnya membuka jalan menuju pemilu yang demokratis, tetapi kekerasan Sabtu meletus setelah berminggu-minggu ketegangan meningkat.
 
Kepala RSF Mohamed Hamdan Dagalo, lebih dikenal sebagai Hemedti, menyebut Jenderal Al-Burhan sebagai "penjahat" dan menuduh pasukannya melakukan kudeta.
 
Jet tempur telah terlihat di atas kota dan dua maskapai besar, maskapai Saudi milik negara Saudia dan Egyptair Mesir, telah menangguhkan penerbangan masuk dan keluar sampai pemberitahuan lebih lanjut.
 
Warga berkemah di rumah mereka saat asap hitam dari tembakan senjata berat menutupi area ibu kota, dengan warga sipil yang terluka mulai berdatangan ke rumah sakit.
 
Orang-orang menggambarkan suasana kacau di Khartoum dan kota kembarnya Omdurman saat tembakan terdengar di lingkungan padat penduduk.
 
"Api dan ledakan ada di mana-mana," kata Amal Mohamed, seorang dokter di rumah sakit umum di Omdurman, seperti dikutip Sky News.
 
"Semua berlari dan mencari perlindungan,” ucapnya.
 
Warga Khartoum lainnya, Abdel-Hamid Mustafa, mengatakan tentara saling menembak di jalanan.
 
"Kami belum pernah melihat pertempuran seperti itu di Khartoum sebelumnya," katanya.
 
Pertempuran dimulai pada Sabtu pagi di Khartoum selatan dan menyebar ke seluruh kota.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan