Melalui pembicaraan ini, Erdogan mengkritik dukungan beberapa negara untuk sikap Yunani yang egois dan tidak adil. Dukungan semacam itu tidak dapat diterima.
“Yunani, pemerintahan Siprus Yunani dan negara-negara lain yang mendukung keduanya, menyebabkan kebuntuan dan meningkatkan ketegangan,” ujar Erdogan, kepada Merkel, seperti dikutip Yeni Safak, Jumat 4 September 2020.
Erdogan menyambut baik upaya Merkel untuk menyelesaikan perselisihan di Mediterania Timur yang disebabkan oleh Yunani dan pendukungnya.
Selain Mediterania Timur, keduanya juga membahas masalah kawasan lainnya, serta hubungan bilateral.
Yunani telah berusaha untuk membatasi wilayah maritim Turki. Menurut klaim Turki, Negeri Para Dewa itu mencoba memasukkan wilayah maritim itu ke pantainya yang didasarkan pada pulau-pulau kecil Yunani di dekat pantai Turki.
Turki berpendapat bahwa kedua pihak harus duduk berdialog untuk mencapai solusi tepat berdasarkan pembagian yang adil.
Yunani juga baru-baru ini melakukan latihan militer -,termasuk dengan Prancis,- yang dimaksudkan untuk mengintimidasi Turki agar menghentikan eksplorasi energi. Turki juga menyebutkan bahwa Yunani telah secara ilegal mempersenjatai pulau-pulau Aegean yang melanggar perjanjian perdamaian yang telah berlangsung lama.
Perjanjian pembatasan maritim Athena baru-baru ini dengan Mesir juga melanggar landas kontinen dan hak maritim Turki. Pada akhirnya pembahasan itu memicu ketegangan lebih lanjut antara kedua tetangga tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News