Polisi Israel akan tutup penyelidikan pembunuhan jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh./AFP
Polisi Israel akan tutup penyelidikan pembunuhan jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh./AFP

Polisi Israel akan Tutup Penyelidikan Internal Atas Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera

Marcheilla Ariesta • 17 Juni 2022 09:40
Tel Aviv: Polisi Israel mengatakan, telah menyelesaikan penyelidikan internal terhadap kekerasan di pemakaman jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh. Namun, mereka menyelesaikannya tanpa merilis temuan apa pun.
 
Polisi Israel meluncurkan penyelidikan menyusul protes internasional setelah peti mati reporter veteran itu hampir dijatuhkan jelang pemakamannya. Kala itu, polisi menyerang pengusung jenazah Akleh selama pemakamannya bulan lalu.
 
Ribuan orang menghadiri kebaktian kematiannya di Yerusalem timur yang dicaplok Israel berdasarkan gambar-gambar kerusuhan disiarkan langsung di televisi. Pihak berwenang Israel menyalahkan pengunjuk rasa Palestina atas adegan buruk itu.

"Kami tidak dapat tetap acuh tak acuh terhadap gambar-gambar kasar ini dan kami harus menyelidiki sehingga peristiwa sensitif dari perintah ini tidak diganggu dengan kekerasan oleh para perusuh," kata Komandan polisi Kobi Shabtai dilansir dari France24, Jumat, 17 Juni 2022.
 
"Polisi di bawah instruksi saya menyelidiki untuk menilai tindakan pasukannya di lapangan untuk menarik kesimpulan dan meningkatkan kemajuan operasional dalam acara semacam ini," imbuh dia dalam sebuah pernyataan.
 
Baca juga: Menlu AS Berjanji Tindaklanjuti 'Fakta-Fakta' Pembunuhan Shireen Abu Akleh
 
Hasil penyelidikan disampaikan kepada menteri pekerjaan umum Israel.
 
Abu Akleh ditembak dan dibunuh bulan lalu saat meliput operasi tentara Israel di kamp Jenin di Tepi Barat yang diduduki. Penyelidikan Palestina mengatakan, seorang tentara Israel menembaknya mati dan menyebut insiden ini sebagai kejahatan perang.
 
Israel membantah tuduhan itu, dengan alasan bahwa dia bisa saja dibunuh oleh seorang pria bersenjata Palestina.
 
Saudara laki-laki Abu Akleh, Anton, menolak mentah-mentah penyelidikan polisi atas kerusuhan di pemakamannya.
 
"Kami tidak peduli apa yang dikatakan atau dilakukan Israel, semuanya jelas dari foto-foto itu. Polisi adalah agresornya," katanya kepada AFP. 
 
"Mereka berusaha menutupi tindakan dan kesalahan mereka," sambung dia.
 
Abu Akleh juga memegang kewarganegaraan Amerika Serikat (AS) dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengkritik tindakan polisi Israel di pemakaman. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ned Price mengatakan, Amerika Serikat sedang mencari informasi lebih lanjut tentang penyelidikan pemakaman tersebut.
 
"Tentu saja, bagi kami, biasanya penyelidikan ini - temuannya - dirilis ke publik," kata Price kepada wartawan di Washington.
 
Price menegaskan kembali bahwa Negeri Paman Sam percaya pemakaman itu telah mengganggu prosesi yang seharusnya menjadi prosesi damai.
 
Al Jazeera memperoleh gambar peluru
 
Jaringan Al Jazeera, tempat Abu Akleh bekerja sebagai koresponden, mengatakan telah mendapatkan gambar peluru yang digunakan dalam pembunuhan Abu Akleh.
 
Al Jazeera melaporkan, peluru memiliki ujung berwarna hijau.  Seorang pejabat Palestina mengatakan kepada jaringan tersebut bahwa pemerintah akan menyimpan peluru untuk penyelidikan lebih lanjut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan