"Palestina menyatakan kecaman dan penolakannya terhadap kesepakatan untuk menormalisasikan hubungan dengan Israel yang sudah merebut tanah Palestina," kata pernyataan dari kantor kepresidenan Palestina, dilansir dari AFP, Sabtu, 24 Oktober 2020.
"Tidak ada yang memiliki hak untuk berbicara atas nama rakyat dan perjuangan Palestina," imbuh mereka.
Mengumumkan rencana normalisasi, Trump mengatakan "setidaknya lima negara" Arab lainnya menginginkan perjanjian normalisasi hubungan dengan Israel.
Pemerintah Sudan, Israel, dan juga AS mengeluarkan pernyataan gabungan mengenai normalisasi ini. Ketiganya menyebut bahwa delegasi masing-masing negara akan bertemu "dalam beberapa pekan ke depan."
Ketiga negara akan mendiskusikan isu pertanian, penerbangan, dan keimigrasian. Tanggal pasti pertemuan tersebut belum diumumkan.
"Para pemimpin menyepakati normalisasi hubungan antara Sudan dan Israel untuk mengakhiri permusuhan antar kedua negara," ujar pernyataan gabungan.
Bertambahnya jumlah negara Arab yang menormalisasi hubungan dengan Israel telah mendapat kecaman dari Palestina, yang menilainya sebagai sebuah pengkhianatan terhadap perjuangan mendirikan negara independen.
Secara historis, negara-negara Arab menetapkan syarat normalisasi dengan Israel jika Tel Aviv bersedia menarik diri dari wilayah pendudukan era perang 1967 dan jika Palestina sudah mendirikan negara berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News