“Sejalan dengan sikap dan komitmen Malaysia untuk terus berperan dalam menghentikan serangan dan kekerasan di Gaza dan Rafah,” kata Anwar, dikutip dari Middle East Monitor, Rabu, 15 Mei 2024.
“Malaysia akan terus berkomitmen memainkan perannya di tingkat internasional untuk menghentikan serangan terhadap Rafah sambil memobilisasi upaya yang lebih lincah untuk membantu para korban perang Gaza, khususnya dalam aspek bantuan kemanusiaan, pengobatan dan pendidikan,” jelasnya dalam media sosial X .
Anwar menambahkan bahwa Malaysia menghargai kesediaan Hamas untuk membebaskan tahanan, terutama anak-anak dan perempuan, serta menerima rencana perdamaian dunia Arab, OKI, dan komunitas internasional.
“Pada saat yang sama, Malaysia mendesak Israel untuk menghentikan pembantaian warga Palestina, membebaskan seluruh tahanan Palestina, dan menyetujui rencana perdamaian,” ungkap Anwar.
Anwar sedang melakukan perjalanan resmi selama tiga hari ke Qatar.
Menurut kementerian kesehatan, korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 35.173 orang.
Malaysia telah menyumbangkan lebih dari USD4,2 juta atau sekitar Rp64 miliar bantuan kepada Palestina sejak Oktober 2023.
Jumlah ini merupakan tambahan dari komitmen tahunan Malaysia sebesar USD200.000 atau sekitar Rp3 miliar kepada Badan Pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA) mulai tahun 2021 hingga tahun depan.
Dalam pidatonya di Universitas Hamad Bin Khalifa, Doha, Anwar menyinggung tantangan dan kesengsaraan dalam menuntut para pemimpin dunia Muslim untuk mengerahkan kekuatan mereka untuk menghadapi isu-isu Islamofobia, diskriminasi dan kemunafikan negara-negara besar di dunia.
“Umat Islam harus tetap waras dan kembali pada akar kekuatan yang ditopang oleh budaya ilmu, akhlak, kasih sayang, kemanusiaan, dan ketakwaan yang mendasari ajaran Islam,” ujar Anwar Ibrahim. (Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News