Dikutip dari Guardian, Kamis, 30 Desember 2021, Huppert mesti tinggal di Israel hingga 31 Desember 9999 sesuai putusan pengadilan keluarga Israel, kecuali utangnya dilunasi. Huppert telah 'terjebak' di Israel untuk lebih dekat dengan anak-anaknya, setelah mantan pasangannya, seorang warga negara Israel, pindah ke sana.
Mantan istrinya kemudian membawa Huppert ke pengadilan keluarga Israel, yang mengeluarkan pelarangan keluar bagi Huppert. Ahli kimia analitik sebuah perusahaan farmasi itu mengatakan dirinya 'dianiaya' pengadilan Israel.
"Sejak 2013, saya terjebak di Israel," katanya kepada news.com.au, Kamis, 30 Desember 2021.
Masalah hukum keluarga di Israel telah menjadi polemik sejak lama. Blogger Times of Israel, Adam Herscu memperingatkan bahwa tak mudah menjadi seorang ayah di Israel. Bahkan, dia berkelakar ayah Israel menjadi spesies yang terancam punah.
Baca: Warganya Terkena Tembakan, Israel Gempur Jalur Gaza
Selain Adam, wartawan Inggris, Marianne Azizi, telah mengampanyekan masalah ini. Dia mengumpulkan kesaksian pria yang dipaksa tinggal di Israel karena hukum keluarga yang keras.
Di sisi lain, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memperingatkan warganya terkait yurisdiksi pengadilan Israel. Pengadilan sipil dan agama Israel menggunakan wewenangnya melarang individu tertentu meninggalkan Israel sampai tuntutan hukum diselesaikan.
Kedutaan Besar Amerika Serikat disebut tidak dapat membatalkan utang warga AS atau menjamin mereka keluar dari Israel dalam situasi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News