Dalam pemilu Irak 2021, blok al-Sadr berhasil keluar sebagai pemenang.
"Hari ini, tidak ada tempat lagi bagi sektarianisme atau etnisitas, melainkan pemerintahan mayoritas nasional di mana Syiah akan membela hak-hak minoritas, yaitu Sunni dan Kurdi," tegas al-Sadr via Twitter, dilansir dari laman Yeni Safak, Minggu, 9 Januari 2021.
"Tidak ada ruang bagi korupsi. Semua pihak di Irak harus saling mendukung untuk melakukan reformasi," sambungnya.
Ia menambahkan bahwa semua warga Irak harus bersama-sama "mendukung militer, polisi dan pasukan keamanan."
Al-Sadr selama ini dikenal sebagai tokoh penentang grup-grup bersenjata Syiah yang beroperasi di luar aturan hukum Irak. Penentangan disampaikan meski Irak sendiri merupakan negara mayoritas Muslim Syiah.
Blok al-Sadr berhasil keluar sebagai juara pertama dalam pemilu parlemen Irak. Ia berhasil merebut 73 dari total 329 kursi di parlemen Irak.
Baca: Kelompok Pro-Iran Menilai Pemilu Irak Sebagai Sebuah Penipuan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News