Pihak berwenang negara bagian Jonglei menyebut kejadian terakhir mengakibatkan 14 orang tewas dan 13 luka-luka dalam serangan ternak Senin, 7 Maret 2022, di kabupaten Duk.
Pelaksana tugas gubernur Jonglei, Tuong Majok mengatakan bahwa peternakan Pangonkei di distrik Duk-Padiet diserang oleh “pemuda teroris”, yang diduga berasal dari Wilayah Administratif Pibor. Ia mengatakan kelompok itu menyerbu beberapa kawanan ternak, tetapi kemudian mengembalikan hewan-hewan itu Senin malam.
Majok menyarankan agar Presiden Salva Kiir membubarkan Wilayah Administratif Pibor Raya jika para pemimpinnya tidak dapat mengendalikan pemuda-pemuda mereka.
“Karena mereka menyerang kami tanpa alasan, kami mengatakan mereka adalah teroris dan harus diperlakukan sebagai teroris,” kata Majok, seperti dikutip dari VOA, Jumat 11 Maret 2022.
Lokali Amea, kepala Wilayah Administratif Pibor Raya mengatakan, dirinya tidak diberitahu terkait serangan itu dan membantah tuduhan bahwa pemerintahannya tidak dapat mengendalikan kelompok bersenjata dari daerah tersebut.
Sekretaris Pers kantor presiden, Ateny Wek Ateny, mengaku sama sekali tidak memperoleh permintaan resmi terkait pembubaran Wilayah Administratif Pibor Raya.
“Kalau mereka belum menulis kepada presiden, tidak ada yang bisa saya komentari,” ujar Ateny.
Sebelumnya, pada Minggu, sekelompok peternak dari komunitas Omran Sudan menyerbu sebuah kamp ternak di kota Rubkona, negara bagian Unity.
"Pemuda Arab datang dan menyerang sebuah kamp ternak di Payang-gai. Mereka bertempur dengan pemuda kami di kamp ternak dan membunuh tujuh orang dari pihak kami di Rubkona," ucap penasihat keamanan negara bagian, Stephen Salaam.
Insiden itu mendorong kedutaan besar Amerika Serikat (AS) di Khartoum dan Juba mengeluarkan pernyataan bersama pada Rabu, 9 Maret 2022 agar semua pihak kembali melangsungkan pembicaraan.
"Kami menyerukan kepada semua pihak untuk menghentikan tindakan balasan dan kembali berdialog," kata pernyataan kedutaan.
Kedua kedutaan pun menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, dan menyampaikan bahwa AS mendukung perluasan patroli di Abyei oleh Pasukan Keamanan Sementara PBB untuk Abyei (UNISFA).
Tercatat serangan terburuk memakan 27 korban jiwa pada Sabtu, 5 Maret 2022 dan 20 korban keesokan harinya di Wilayah Administratif Khusus Abyei, menurut informasi dari kepala administratif Abyei, Kuol Deim Kuol.
Para pejabat Abyei menduga orang-orang bersenjata dari kabupaten Twic, negara bagian Warrap yang melakukan penyerangan dengan pengembara Misseriya Sudan turut bergabung.
Dalam budaya Sudan Selatan, ternak sangatlah penting Tidak hanya untuk makanan, dalam beberapa komunitas, hewan-hewan itu adalah bentuk penyimpanan kekayaan dan simbol status sosial, hingga digunakan untuk memfasilitasi pembayaran mas kawin dan uang kompensasi penyerahan pelaku kriminalitas atau kompensasi lainnya. (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News