Mechichi, pengacara berusia 46 tahun, menggantikan Elyes Fakhfakh, yang baru mengundurkan diri dari posisi PM Tunisia bulan lalu. Mechichi menjadi PM meski bukan tokoh yang diajukan partai-partai berkuasa ke Presiden Kais Saied.
"Saya akan bekerja untuk membentuk pemerintahan yang sesuai ekspektasi semua warga Tunisia," kata Mechichi, dilansir dari laman AFP, Minggu 26 Juli 2020.
Tunisia diapresiasi banyak negara atas kesuksesannya melakukan transisi demokrasi, usai pemberontakan bertajuk Arab Spring meletus akibat revolusi di negara tersebut pada 2011.
Namun para pemimpinnya berjuang untuk memenuhi ekspektasi warga Tunisia di era demokrasi. Para pemimpin Tunisia juga kewalahan menangani sektor perekonomian, yang semakin memburuk sejak munculnya pandemi virus korona (covid-19).
Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 1.400 orang di Tunisia, dengan angka kematian di kisaran 50.
Selain menjadi mendagri, Mechichi selama ini adalah penasihat Presiden Saied yang sering menangani isu-isu hukum. Sebelumnya ia pernah menjadi kepala staf Kementerian Transportasi dan juga pernah bertugas di Kementerian Sosial.
Setelah ditunjuk presiden sebagai PM baru Tunisia, Mechichi memiliki waktu satu bulan untuk membentuk pemerintahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News